Sabtu, 24 Mei 2014

Dilema Mudik

Assalamualaikum :)

"Perjuangan itu selalu membutuhkan pengorbanan. So, bersabarlah!"

Homesick? Yes I am. Rindu sama Umak tersayang. sebenarnya sudah dilanda demam rindu pada rumah yang bertempat di salah satu desa kecil kecamatan tanjung agung. benar sekali, kangen kampung halaman nun jauh disana. dari Palembang, butuh waktu kurang lebih 5 jam untuk tiba di desa Muara Emil tercinta.
Anyway, since a month ago, I had a plan to go hometown at saturday 24 May afternoon (after finish kuliah) until tuesday 27 may. Yeah, cause on monday I don't have a schedule in campus and on tuesday is free.
But, yesterday broke my plan. one subject change my plan to be pending, even cancel. So what happened exactly?

.:. Story before .:.
On wednesday 21 may, My sister go to Pagar Alam, karena ada kerja dinas disana. dilanjut akan minta cuti beberapa hari agar bisa mudik langsung ke dusun. Well, berhubung keponakan kedua saya yang ada di muara Enim, Si Mbak Wulan manis, dia ini masih duduk dibangku sekolah dasar sedang libur dari kegiatan sekolah karena kakak kelasnya sedang melaksanakan ujian sekolah. So, Si Dedek Zahra akan tinggal disana sementaranya, karena kan rencana lama beberapa waktu lalu,saya akan mudik pada sabtu siang, jadi nanti mampir dulu di muara Enim. then Bicik and Dek Zahra bisa langsung mudik ke Muara Emil, mbak ulan dan ayuk eka juga berencana ikut ke dusun juga. Haaa senang :D bisa berkumpul dengan keponakan-keponakan di desa tercinta. sudah kangen semuanya *fikirku dan harapku
Buat Mbak Mira and Adek Angga, sayangnya sudah mudik pada minggu kemarin.. Haha kangen juga sama dua ponaan prabumulih nih, harus menunggu lebaran biar lengkap semuanya yaaa ^^

Rencana harus tertunda
On thursday 22 may, ada mata kuliah seminar language and teaching. Sejujurnya sedang semangat-semangatnya deh seperti matahari dilangit cerah sana. karena sabtu sudah dijadwalkan untuk pulang kampung. siapa yang gak bahagia gitu jika mudik? Bertemu bidadari di rumahku surgaku, bahagia di suasana kampung, berkumpul keluarga. Ah benar saja, di desa bisa melarikan diri dari hiruk pikuk keramaian kota, kesibukan kuliah dan melupakan kepenatan dunia. you know why? karena rasa cinta pada tanah kelahiran menjadikan segala yang berharga dan indah didunia hanya tersimpan disana.
Back to the point, pada saat mata kuliah tersebut, dosen kami mengumumkan berita yang membuat aku nyaris tak percaya aka tak sanggup menerimanya. karena pada hari senin 26 may sore about 4 PM, kami disuruh datang ke kampus, untuk ujian face to face tentang artikel seminar yang telah kami buat.
Really, I'm so sad to hear that. why, kenapa harus senin disaat aku seharusnya ada didusun. sedangkan hari senin yang pernah ada sebelumnya, sama sekali tak ada jadwal kuliah dadakan seperti ini. HuuHuu pengen nangis rasanya, berharap kalo aku bisa mengubah jadwal yang telah diputuskan tersebut.
Galau... rasanya memang dilema sangat karena pada kenyataannya sudah bercerita kepada Umak bahwa akan mudik pada minggu ini. tentu saja, tak ingin menundanya. apalagi harus meng-cancelnya. tidaaaaak! Oh teganya jadwal ini, tak bisakah memahami akan aku yang sangatlah rindu pada Umakku. seketika mendengar kabar itu, jiwa benar-benar terasa lelah. gak semangat dan beneran gak semangat.
Dilema memang dilema, maybe aku bisa saja melarikan diri dari tugas ini demi ke-ego-an diriku yang ingin pulang kampung, tapi ternyata tidak semudah itu untuk memutuskan menjadi seorang yang tak bertanggung jawab. tentu menjadikan beban pada diri kita sendiri. *So sad, you know!
Inget rencana yang memang diharapkan bisa terealisasi, sehingga ini bener-bener menjadi dugaan tak terkira saat semua itu harus di pending bahkan mungkin dicancel mengingat padatnya jadwal-jadwal perkuliahan selanjutnya. HuHu..
So, I can't decide the one that better than other. I realize I must finish my task first but it's so hard for me to cancel mudik ini. I really wanna go to hometown. Everyone sometimes won't understand what a big my homesick is.

Finally, when I'm calling with my mom, I tell a story about it, Umak langsung menjawab yang intinya bahwa aku harus menyelesaikan tugas kuliahku dulu, karena bila ada jadwal dadakan, kerjakanlah dan kuliahlah. mudik bisa diganti hari lainnya. Setelah mendapatkan keputusan dan nasehat bijak dari sang Ibu, aku langsung damai dalam fikiranku, disana tak ada dua pendapat yang complicated. yang ada hanya ada satu ketetapan bahwa aku harus bertanggung jawab, kerjakan tugas kuliah dulu. Ya, saatnya semakin mengerti arti perjuangan ini, memanglah tak sedikit hal yang harus dikorbankan, perjuangan ini menyita kerbersamaan dan waktu. tapi sudah seharusnya begitulah warna sebuah perjuangan, berhias dengan pengorbanan-pengorbanan yang pastinya harus kita relakan sementara ini.
Terima kasih Umak ku, wanita terhebat dan terbijak di dunia sederhanaku. I love you so much
Untuk keponakanku tersayang, bicik juga sangat kangen kalian.

Mudik yang tertunda... sepertinya Bicik memang harus bersabar untuk menyimpan semua kerinduan itu... sejauh apapun jarak yang ada, kalian yang ku sayang, selalu menguatkan hati seorang Nelly ini.
Wassalam :)

Tidak ada komentar: