Sabtu, 03 Mei 2014

Terkenang, kita tak bisa bertahan

Assalamualaikum :)


"Let our moments become our flashback"

Holla.. apa kabar semuanya? Semoga kita selalu dalam keadaan sehat wal'afiat dalam nikmat-Nya.
This time, I wanna share a story, actually entry ini tidaklah melow dan slow motion. No! sekadar kisah sedikit tentang kenangan saat dulu. Ya hari saat kita masih bersama. siapakah kita? Ya, aku dan sahabat yang telah berubah menjadi teman biasa. Penulisan ini bukanlah bermaksud untuk bersedih mengenangnya akan tetapi bersyukur dan bahagia karena pernah memiliki hari-hari itu, walau telah berlalu tetapi bahagia karena kita pernah punya kesempatan untuk menjadi orang yang saling berjalan dalam visi dan misi sama, berjuang dalam setiap cerita. Itu memang dulu, yes it's the past time. but I know that moments just stay over there, not walk until here. I mean that we must let them become flashback.

our moment in 2012
Dear, persahabatan kita yang telah terjalin selama hampir 3 tahun harus memudar seiring akan berakhirnya perkuliahan. Teganya kau putuskan kisah cerita kita. Padahal masih ada satu tahun lagi kebersamaan yang seharusnya tercipta. kita kan tau bila sudah selesai wisuda, kita akan berpisah juga. tapi kau malah ingin akhiri kebersamaan kita satu tahun lebih cepat dari seharusnya. memanglah sudah jelas terlihat bila kenyataannya dirimu tak ingin bersahabat dengan ku lagi. tatap mukaku pun kau tak ingin.
Sejujurnya, aku takkan tanyakan kenapa? karena memang kau jelas menyatakan bahwa kau tak apa. bila kita sudah tak saling terbuka, bagaimana bisa kita melanjutkan lagi. Okeh kalo begitu, aku takkan heran lagi. aku sungguh tak heran lagi. aku hanya berkata untuk merelakan apa yang menjadi kemauanmu walau sebenarnya itu memilukan hatiku. mari kita jalani. sungguh bila kita akan bahagia, aku yakin aku akan berlari gembira dengan jalan kita yang telah beda.

our moment in 2013
Mungkin masing kita ingin membuktikan bahwa kita berdiri dalam sisi yang benar. Ya, kita memang tidak merasa bahwa kita ada di posisi salah. *lah.. kayaknya situasinya malah rumit *harusnya kan ada yang benar dan yang salah *Eeeh tapi boleh juga ya :D
Saat kau telah berniat meninggalkan diriku, sebenarnya aku masih berada ditempat itu, tempat dimana aku menunggumu, menunggu kau mundurkan langkah kaki untuk pergi menjauh. aku masih berdiri di tempat dimana aku perlu mengerti dan menerima jika kau butuh waktu. ah mungkin saja kau bosan, bosan yang teramat padaku. atau mungkin kau letih mendayung perahu persahabatan bersamaku. ah mungkin kau perlu waktu. ya sungguh kau butuh waktu untuk menghindar sejenak.
Tapi dari hari ke hari, ku lihat perubahan bahwa kau ingin pergi lama atau mungkin selamanya. Oh aku sungguh tak sangka, kau terlebih sangat bahagia saat tak adanya diriku disampingmu. Bagaimana aku menjelaskannya, karena ku fikir kau tak akan pergi sejauh itu dariku. aku tak mampu lagi menggenggam tanganmu, sungguh jarak itu telah hadir ditengah kita.
Takkan ada lagi saat kita akan bercerita tentang semuanya, semua visi, misi, cita, harapan, sistem dan lainnya. Benar-benar telah menjadi kenangan. Ingatkah saat kita saling melengkapi? walau kita tak sepenuhnya sama, namun kita punya prinsip yang tak beda yaitu ingin maju. Ya kan?!
Sulit bagi ku bertahan untuk menyelamatkan persahabatan kita, karena pada akhirnya kau telah terlalu jauh disisiku. sikapmu itu merubah harapan itu. tidak hanya itu, dari dirimu sendiri yang telah mencoba sekuatnya menghindar, merobohkan tembok bagiku untuk membangun persahabatan kita lagi.
Mungkin benar adanya, meski terus kucoba memperbaiki persahabatan yang telah pernah rusak seperti ini, pada akhirnya semua takkan bernilai apapun karena keadaan masih begitu buram tak terlihat. sebelumnya aku tau, kau lah yang tak mampu bertahan. akhirnya, masing kita memang tak bisa lagi mempertahankan tali persahabatan itu lagi. mari relakanlah!
ku terima meski awalnya terasa asing, bahkan disaat kita harus berpapasan satu sama lain, ingin ku menyapa, menanyakan akan dirimu, memanggil namamu. Seperti dulu... tapi tersadar, itu bukanlah hal yang kau inginkan. matamu menjelaskan bahwa semuanya telah menjadi baik-baik saja bila kita biarkan seperti ini. Ya, keputusanku adalah asalkan kita bahagia. Ya... mari kita bahagia walau harus melepas rangkaian kebersamaan yang seperti dulu. aku akan menyayangimu walau bukan sahabat lagi tetapi dengan jati diri sebagai temanmu

our moment in the beginning 2014
Ini bukan kali pertama karena dimasa lalu telah berbilang sahabat meninggalkan kisah persahabatan dengan Nelly *Eeeh berbilang maksudnya bukan puluhan e :D
Bukan tak ingin, tapi Nelly hanya mencoba merelakan pilihan masing-masing. Bila memang tak jua bahagia lagi untuk diteruskan, kenapa aku harus memaksakan diri sendiri. Bagi Nelly saat ini adalah menghargai sahabat dan teman yang masih berada untuk bersama Nelly. Lha.. bila tak sukakan akan Nelly. ini bukan ranah Nelly lagi untuk menahan kaki diantara mereka untuk menjauh, menghindar atau pergi. Sungguh ingin selalu mencoba bercermin agar mendapat gambaran akan sejatinya diri ini.
kurang baikkah saya? kurang senyumkah saya? kurang ramahkah saya? kurang sopankah saya? kurang pedulikah saya? kurang setiakah saya? kurang sabarkah saya? kurang pahamkah saya? dan selanjutnya...
Ya aku akan terus berusaha agar melakukan lebih baik lagi untuk kisah persahabatan dan pertemanan yang hingga kini bisa terjalin. Nelly akui kalau diri ini bukanlah pengemis perkawanan. Bila memang tak bisa, apa Nelly harus terus memaksa ingin sendiri. Tidak euy... Ini memang nyata, karena persahabatan dan pertemanan itu dijalin dengan ketulusan diantara kedua belah pihak, bukan hanya sebelah pihak. *betul, betul, betul

Lalu, aku takkan menghukum diri ini dengan kenangan pahit ini. sebaliknya biarlah masa lalu diantara kita menjadi kenangan atau biarlah kenangan menjadi masa lalu. Terpenting, sepahit apapun luka persahabatan, tak ada kebencian diantara kita, iya kan? *Aku : Iyaaa dong :) kita kan tak boleh membenci :)
Maafkanlah diri ini bila tak menjadi sahabat yang seperti inginmu dan terima kasih pernah menjadi sahabat yang ku sayangi setulus hatiku. Ku yakin, kita hanya merelakan masa itu manjadi hari-hari berharga untuk disimpan saja, mereka takkan menyakiti kita, mereka juga takkan menjadikan kita berubah jadi orang jahat, malah mereka membahagiakan kita karena sebenarnya kebersamaan dulu adalah kenangan yang tidak tercipta begitu saja, percayalah bahwa berbagai makna akan selalu ada disetiap peristiwa :)

Wassalam :)

Tidak ada komentar: