Rabu, 24 Juni 2015

Bestfriend-an Lagi

Assalamualaikum

Salam Ramadhan
Saya berluang while time to write my activity harini. Seperti plan before, jika saya akan mendaftar ujian komprehensif atau sidang skripsi pada rabu ini, in fact it is last day of registration gelombang ketiga. Aku rasa kadang tak menyangka, sebentar lagi nak hadapi sidang, tanggal 30 nanti ujian kompre dilaksanakan. mengingat masa beberapa bulan lalu, sejak pencarian judul yang bikin galau, bikin proposal, ngejar pembimbing, seminar, perbaikan, hingga masuk bab skripsi. Semua yang terlewati itu adalah perjuangan yang memang awalnya nampak sulit tapi begitu indah ketika telah dilalui. Kuncinya jangan pernah berhenti, itu saja. Pernah rasa lelah? tentu saja, manusiawi kan. Pernahkah hampir menyerah? tidak, ya maksudnya tidak salah lagi. sering malah! tapi semangat lebih tinggi dari rasa menyerah dan lelah, sebuah kata bahwa jika anda menyerah dan berhenti maka disana tak ada peluang. tapi jika kita terus berusaha untuk berjuang, maka disana tercipta sebuah kesempatan, yaitu berhasil atau sedikit tertunda, dan itulah namanya peluang nyata.

Alhamdulillahirobbil'alamiin.. be more and more grateful untuk segalanya.

Ada banyak cerita yang terangkai di dunia skripsi salah satunya tentang friendship. Seperti yang pernah kuceritakan bahwa dipermulaan tahun 2014 lalu, aku dan kawan baikku mulai memiliki renggang dari kebersamaan kami. tapi kami tidaklah jadi musuh. Hanya intensitas kedekatan kami yang 90 persen memudar. aku menyadari bahwa mungkin benar itu kami sedang berada dalam kesalahpahaman dan tak saling terbuka satu sama lain. dia adalah kawan yang kukenal ketika mendaftar ulang saat memasuki perkuliahan. Bahkan NIM kami berurutan, 2011-111-017 dan 2011-111-018. Kemudian berkawan baik hampir 3 tahun. Motivasi sama, visi sama, misi sama, namun sifat kami berbeda dan sikap kami juga berlainan, tapi semangat kami yang bisa dikatakan memang searah membuatnya sejalan. kadang agak sulit namun kadang juga memang mudah. Selepasnya aku menyadari memang manusia tak mungkin sama, tapi perbedaan bukanlah hal yang mendorong perpecahan. sebaliknya, indahnya ragam yang kehadirannya saling melengkapi. Aku memang tak menyangka jika kami akan memiliki pembimbing sama, namun disanalah terselip kisah lama tercipta lagi. Dulu ketika masih semester awal saling bilang bakalan wisuda bareng, dan mungkin niat dan doa saat itu akan benar menjadi nyata pada agustus nanti in shaa Allah. Hikmah telah tersimpan didalam setiap kejadian. aku hanya nak release-kan bahwa kami yang dulu 2011 mulai bestfriend dan awal 2014 jadi usual friend only and the last of 2014 start to good friend again and on 2015 we are bestfriend-an lagi.

Kartini abad kini
Sejak bimbingan proposal, pinjem buku, sharing, foto ijazah di studio, ngurus surat-surat dan segala persyaratan, dilalui bersama dan keakraban seperti kisah dulu terajut lagi. Kini daftar sidang barengan dan berurutan, aku nomor 18 dan dia nomor 17. Hei.. sepertinya itu adalah NIM kami. tapi terbalik. Nimku 017 sedang dia 018.

Sidang-sidang, siap kah?
Thank you, setidaknya memang kau adalah one of my bestfriends.

Wassalamualaikum

Selasa, 23 Juni 2015

Zainab the Great Liar

Source : 1100+ ISLAMIC STORIES
Author : Anacdotes of Ahlul Bayt (a.s)
Website: http://anecdotesofahlulbayt.blogspot.in/

Zainab the Great Liar (Zainab penipu besar)

During the caliphate of Mutawakkil ‘Abbasi, a woman claimed that she was Zainab, the daughter of Fatimah Al-Zahra (as).

Pada waktu masa khalifah Mutawakkil ‘Abbasi, seorang wanita mengaku bahwa dirinya adalah Zainab, putri dari Fatimah Al-Zahra (as)

“Years have passed since the time of Zainab, but you appear to be young,” Said Mutawakkil to her.

Bertahun-tahun lama sudah berlalu sejak masa Zainab, tapi engkau muncul dengan menjadi muda,” kata Mutawakkil padanya.

“The Noble Prophet (S) caressed my head and prayed that every forty years I should become young again!” said the woman.

“Nabi yang mulia (S) mengusap kepalaku dan berdoa bahwa setiap empat puluh tahun saya akan muda kembali!” jawab wanita itu.

Mutawakkil called for the elders from the progeny of Abu Talib, ‘Abbas and the Quraish and placed the issue before them. All of them unanimously averred that the woman was lying because Zainab had died in the year 62 ah.

Mutawakkil memanggil para tetua dari keturunan Abu Talib, ‘Abbas dan Quraish, lalu memberitahu persoalan dihadapan mereka. Semua dari mereka menyatakan dengan sepakat bahwa wanita itu sedang berbohong karena Zainab telah meninggal pada tahun 62 ah.

Zainab, the great liar retorted, “They are the ones who lie. I had concealed myself from the people and none knew of my whereabouts until today.”

Zainab, pendusta besar menjawab ketus, “Merekalah orang-orang yang berbohong. Aku telah menyembunyikan diriku sendiri dari orang-orang dan tak ada satupun yang tahu keberadaanku sampai hari ini.”

“You must establish the falsity of her claims by means of proofs,” insisted Mutawakkil to the Elders.

“Kalian harus menunjukkan kepalsuan dari pengakuan dia dengan alat bukti,” desak Mutawakkil kepada para tetua.

“Ask Imam Hadi (as) to prove false her claims,” they advised. Mutawakkil called for the Imam (as) and informed him of the issue.

“Bertanyalah pada Imam Hadi (as) untuk membuktikan kepalsuan dari pengakuannya,” mereka menyarankan. Mutawakkil memanggil Imam (as) dan memberitahunya tentang persoalan itu.

“She lies, for Zainab had died in such and such year,” said the Imam (as)

“Dia berbohong, Zainab telah meninggal pada tahun yang sudah begitu lama dahulu,” jawab Imam (as)

“Present your evidence to prove false her claim,” Mutawakkil demanded.

“Perlihatkan fakta-fakta engkau untuk membuktikan kepalsuan dari pengakuannya,” pinta Mutawakkil.

The Imam (as) said, “The flesh of the children of Fatimah (as) is forbidden upon the wild beasts; send her before the lions if she speaks the truth!”

Imam (as) mengatakan, “daging dari anak-anak Fatimah (as) terlarang bagi hewan-hewan buas; kirim dia didepan singa-singa jika dia berbicara benar!”

Mutawakkil turned to the woman for an answer.

Mutawakkil mengganti giliran untuk wanita itu memberi sebuah jawaban.

“In this way, he desires to kill me,” said the woman.

“Dalam hal ini, dia berkeinginan untuk membunuhku,” jawab wanita itu.

“A number of people from the progeny of Fatimah (as) are present here. You can send whoever you desire (before the wild beasts),” responded the Imam (as).

“Sejumlah orang dari keturunan Fatimah (as) hadir disini. Engkau bisa mengirim siapapun yang kau inginkan (kedepan hewan-hewan buas),” jawab Imam (as).

The narrator states: “The faces of all the sadat present in the gathering turned pale. Some said, “Why does he not go himself instead of referring to others?”

Orang yang bercerita menyatakan: muka dari semua yang hadir dalam perkumpulan itu berubah pucat. Beberapa berkata, “Mengapa dia tidak pergi sendiri malahan menunjuk orang lain?”

Mutawakkil asked the Imam (as) why he himself was not going before the lions. The Imam (as) instantly agreed to go. Mutawakkil ordered for a ladder, and the Imam (as) entered into the enclosure where the lions were maintained. The wild beasts, in submission and humility, placed their heads on the ground before the Imam (as)  and he in turn, caressed their heads. A little later he ordered them to move aside and all of them obeyed!

Mutawakkil bertanya kepada Imam (as) mengapa dia sendirilah yang tidak pergi kehadapan singa-singa tersebut. Imam langsung setuju untuk pergi. Mutawakkil meminta sebuah tangga. Lalu Imam (as) masuk kedalam tanah yang berpagar dimana singa-singa itu dipelihara.  Hewan-hewan buas itu, dalam ketundukan dan kerendahan hati, meletakkan kepala mereka ketanah didepan Imam (as) dan Imam (as) bergantian, mengelus kepala mereka. Sesaat kemudian Imam (as) memerintahkan mereka untuk bergerak pindah kesamping dan mereka semua mematuhi!

Mutawakkil’s minister advised him, “Ask Imam Hadi (as) to come out immediately for if the people witness this miracle, all of them would flock to him.”

Menteri Mutawakkil menyarankan Mutawakkil, “Pintalah Imam Hadi (as) to keluar dengan segera karena jika orang-orang menyaksikan keajaiban ini, semua dari mereka akan berkumpul pada Imam.”

The ladder was laid again and the Imam (as) climbed out.

Sebuah tangga diletakkan lagi dan Imam (as) menaikinya keluar.

“Whoever is of the children of Fatimah (as) should come forward and sit amongst the wild beasts,” proclaimed Imam Hadi (as).

“Siapapun dari keturunan Fatimah (as) harus maju kedepan dan duduk diantara hewan-hewan buas tersebut,” Imam Hadi (as) memproklamirkan.

The woman (having witnessed the scene) admitted, “O’ Imam! My claims are false. I am the daughter of a certain destitude, and poverty forced me to resort to this deception.” Mutawakkil ordered his guards to throw the woman to the lions but his mother intervened and intercede for Zainab who has then pardoned.” (Muntahal A’mal, Volume 2, Page 368)

Wanita itu (setelah menyaksikan pemandangan tadi) mengaku, “O’ Imam! Pengakuanku adalah palsu. Saya adalah anak perempuan dari orang yang miskin, dan kemiskinan memaksaku untuk memilih penipuan seperti ini.” Mutawakkil memerintahkan penjaga-penjaganya untuk melempar wanita itu pada singa-singa tapi Ibu Mutawakkil menghalangi dan mencegahnya lalu kemudian dia diampuni.” (Muntahal A’mal, Volume 2, Page 368)

Reference: Anecdotes for Reflection Part 2

Catatan Tambahan : Bismillahirrohmaanirrohiim. Alan Nabi Wa Aali Sholawat. Terima kasih dengan adanya e-book 1100+ islamic stories. e-book ini adalah cerita-cerita dalam bahasa inggris, disana terdapat 1174 cerita islam. Dengan tiada bermaksud mengubah isi sepatah katapun dari cerita, maka apabila atau sebarang tentu disana terdapat kesalahan dalam penerjemahan kedalam bahasa indonesia ini, dengan itu saya menyampaikan rasa mohon maaf yang sebesarnya. Agar kiranya bila ada kekurangan, pembaca harap memaklumi sehingga tidak akan mengurangi makna asli dari kisah sebenar dalam versi bahasa inggris. pintu koreksi terbuka luas. semoga tulisan ini bermanfaat dimana akan memberikan pengetahuan, pembelajaran, dan motivasi.

"How to Identify an Imam?"

Source : 1100+ ISLAMIC STORIES
Author : Anacdotes of Ahlul Bayt (a.s)
Website: http://anecdotesofahlulbayt.blogspot.id/

“How to Identify an Imam?” ("Bagaimana Mengenali seorang Imam?")

Humairi narrates in his book “Qurbal Asnad” that Abu Naseer once went to Imam Musa al-Kadhim (as) and asked him, “How to identify an Imam?” The Imam (as) replied, “the first characteristic of an Imam is that must be have been nominated by his father to succeed him as a mark of Imam al-Hujjat, or fulfilling his duty. This is the same way as the Prophet (S) had nominated Amir’ul-Mu’mineen ‘Ali (as) as his Vicegerent or Imam. The other characteristic of an Imam is that he is able to give answer to any question that is asked of him, and has the faculty to give reply to a question before it is asked. The Imam can answer the question in the language of the questioner.”

Humairi menceritakan dalam bukunya “Qurbal Asnad” bahwa suatu ketika Abu Naseer pergi ke Imam Musa al-Kadhim (as) dan menanyakannya, “Bagaimana mengenali seorang Imam?” Imam (as) menjawab, “karakter pertama dari seorang Imam adalah harus sudah dicalonkan oleh ayahnya untuk menggantikannya sebagai sebuah tanda dari Imam pilihan Tuhan, atau memenuhi tugasnya. Ini sama halnya seperti Baginda Nabi (S) yang telah mencalonkan Amirul Mukminin Ali (as) sebagai wakilnya atau Imam. Karakter lain dari seorang Imam adalah dia mampu memberikan jawaban untuk pertanyaan apa saja yang ditanyakan padanya, dan memiliki kemampuan/kecakapan untuk memberi jawaban untuk sebuah pertanyaan bahkan sebelum itu ditanyakan. Imam mampu menjawab pertanyaan dengan bahasa dari orang yang bertanya.”

Then the Imam (as) said, “Be seated that I give you the Proof of my Imamat.” At that time a Persian, from Khorasan, came there and asked a question in the Arabic language. The Imam replied him in Persian, the man’s mother tongue. The Khorasani said, “O Holy Imam! I had put my question in the Arabic language thinking that you might not know Persian! But you speak better Persian than me!” The Imam (as) told the man, “If I cannot reply you in your language, then you become superior to me; but then, how could I be your Imam if I don’t know your language?” then the Imam (as) said, “O Abu Muhammad! The language of no person is strange to the Imam. He knows the tongues of the animals, birds and all the living creatures. The Imam can be identified and recognized with these characteristics. If a person claims to be an Imam and doesn’t have these manifestations, then he is not an Imam.”

Kemudian Imam (as) berkata, “duduklah bahwa aku akan memberimu bukti dari keimamahanku.” Pada waktu itu seorang persia, dari Khorasan, datang kesana dan menanyakan sebuah pertanyaan dalam bahasa arab. Imam (as) menjawabnya dalam bahasa Persia, bahasa ibu (bahasa asli) laki-laki tersebut. Orang Khorasani tersebut berkata, “O Imam suci, saya sudah mengajukan pertanyaanku dalam bahasa arab, berfikir bahwa engkau tidak mungkin mengetahui bahasa Persia! Tapi engkau berbicara bahasa persia lebih baik dariku!” Imam (as) memberitahu laki-laki itu, “Jika saya tidak mampu menjawabmu dalam bahasamu, lalu kamu menjadi lebih unggul dariku; lalu kemudian, bagaimana bisa aku menjadi Imammu jika aku tidak mengetahui bahasamu?” kemudian Imam (as) berkata, “O Abu Muhammad! Tidak ada bahasa yang asing untuk Imam. Dia mengetahui bahasa-bahasa hewan, burung-burung dan semua makhluk hidup. Imam bisa dikenali dan diakui dengan karakter-karakter ini. Jika seseorang mengaku seorang Imam dan tidak memiliki perwujudan-perwujudan ini, lalu dia bukanlah seorang Imam.”

Reference: Ain-Al Hayat, The Essence of Life

Catatan Tambahan : Bismillahirrohmaanirrohiim. Alan Nabi Wa Aali Sholawat. Terima kasih dengan adanya e-book 1100+ islamic stories. e-book ini adalah cerita-cerita dalam bahasa inggris, disana terdapat 1174 cerita islam. Dengan tiada bermaksud mengubah isi sepatah katapun dari cerita, maka apabila atau sebarang tentu disana terdapat kesalahan dalam penerjemahan kedalam bahasa indonesia ini, dengan itu saya menyampaikan rasa mohon maaf yang sebesarnya. Agar kiranya bila ada kekurangan, pembaca harap memaklumi sehingga tidak akan mengurangi makna asli dari kisah sebenar dalam versi bahasa inggris. pintu koreksi terbuka luas. semoga tulisan ini bermanfaat dimana akan memberikan pengetahuan, pembelajaran, dan motivasi.

Senin, 22 Juni 2015

Love for the Holy Prophet (S)

Source : 1100+ ISLAMIC STORIES
Author : Anacdotes of Ahlul Bayt (a.s)
Website: http://anecdotesofahlulbayt.blogspot.in/

Love for the Holy Prophet (S)(Cinta kepada Baginda Nabi (S))

Amirul-Mu’minin (a) narrated that, once, one of ansar, said to the Prophet (S): “God’s messenger, I cannot depart you! As soon as I enter my house, you jump in my mind. I therefore leave my home and come to see you, out of my love for you. A question has occurred to me. How can I see you when you will be elevated to the highest point of Paradise?”

Amirul-Mu’minin (a) menceritakan bahwa suatu ketika seorang ansar berkata kepada Baginda Nabi (S): Utusan Tuhan, aku tidak bisa beranjak dari engkau! Seketika aku memasuki rumahku, engkau berhamburan di fikiranku. Oleh karena itu aku meninggalkan rumahku dan datang menemuimu, karena cintaku untuk engkau. Sebuah pertanyaan yang datang padaku. Bagaimana bisa aku melihat engkau ketika engkau akan diangkat ke tingkat surga yang paling tertinggi?”

Hence, God revealed His saying:

Karena itu, Tuhan menyatakan dalam firman-Nya:

“One who obeys Allah and the Prophet, saints, martyrs, and the righteous ones to whom Allah has granted His favors. They are the best friends that one can have (4: 69)

“Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul(Nya), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (4: 69)

The Prophet (S) summoned that man and recited this Verse before him, as good tidings.” (Bihar ul-Anwar; vol. 6 (Chapter: The Obligation of the love for and the obedience to the Prophet).)

Baginda Nabi (S) memanggil lelaki itu dan mendeklamasikan ayat ini didepannya, sebagai kabar-kabar yang baik.” (Bihar ul-Anwar; vol. 6 (Chapter: The Obligation of the love for and the obedience to the Prophet).)

Reference: The Ah lul-Bayt Ethical Role-Models

Catatan Tambahan : Bismillahirrohmaanirrohiim. Alan Nabi Wa Aali Sholawat. Terima kasih dengan adanya e-book 1100+ islamic stories. e-book ini adalah cerita-cerita dalam bahasa inggris, disana terdapat 1174 cerita islam. Dengan tiada bermaksud mengubah isi sepatah katapun dari cerita, maka apabila atau sebarang tentu disana terdapat kesalahan dalam penerjemahan kedalam bahasa indonesia ini, dengan itu saya menyampaikan rasa mohon maaf yang sebesarnya. Agar kiranya bila ada kekurangan, pembaca harap memaklumi sehingga tidak akan mengurangi makna asli dari kisah sebenar dalam versi bahasa inggris. pintu koreksi terbuka luas. semoga tulisan ini bermanfaat dimana akan memberikan pengetahuan, pembelajaran, dan motivasi.

Helping a Mother

Source : 1100+ ISLAMIC STORIES
Author : Anacdotes of Ahlul Bayt (a.s)
Website: http://anecdotesofahlulbayt.blogspot.in/

Helping a Mother (Menolong Seorang Ibu)

It is reported that certain slaves from Bahrain came to the Holy Prophet (S) making a line before him. Among them, there was a woman who was crying. The Holy Prophet (S) said, “why are you crying?” The woman answered, “I had a son sold to Banu-‘Abs. The Holy Prophet (S) asked, “Who sold him?” the woman said, “Abu-Usayd al-Ansari did.”

Diberitakan bahwa beberapa budak dari Bahrain datang kepada Baginda Nabi (S) membuat sebuah barisan didepan beliau. Diantara mereka, ada seorang wanita yang sedang menangis. Baginda Nabi (S) berkata, “Mengapa engkau menangis?” Wanita itu menjawab, “Aku mempunyai seorang anak laki-laki yang dijual pada Banu-‘Abs. Baginda Nabi (S) menanyakan, “Siapa yang menjualnya?” wanita itu berkata “Abu-Usayd al-Ansari yang menjualnya.”

Furious, the Holy Prophet said to Abu-Usayd Ansari, “Get on the horse and return her son as you have sold him.” The man got on the horse and after some time returned him.

Dengan geram, Baginda Nabi berkata kepada Abu-Usayd Ansari, “Pacu kuda itu dan kembalikan anak laki-lakinya meskipun engkau sudah menjualnya.” Abu-Usayd Ansari memacu kuda itu dan setelah beberapa waktu lalu mengembalikannya.

The Holy Prophet (S) said, “Whoever separates a mother and her children, Allah almighty will separate him from his friends.” The Holy Prophet (S) has also said, “Never go to the nest birds at night nor scaring them from their nests, for night is a time of rest for them.” (Da’aim al-Islam: 60/2, H 162)

Baginda Nabi (S) berkata, “Barangsiapa memisahkan seorang ibu dan anak-anaknya, Allah Yang Mahakuasa akan memisahkan dia dari teman-temannya.” Baginda Nabi (S) juga mengatakan, “Jangan pernah pergi ke sarang burung-burung pada malam hari, tidak menakuti mereka dari sarang-sarang mereka, karena malam adalah waktu istirahat untuk mereka.” (Da’aim al-Islam: 60/2, H 162)

Reference: Ahlalbayt TheCelestial Beings On The Earth

Catatan Tambahan : Bismillahirrohmaanirrohiim. Alan Nabi Wa Aali Sholawat. Terima kasih dengan adanya e-book 1100+ islamic stories. e-book ini adalah cerita-cerita dalam bahasa inggris, disana terdapat 1174 cerita islam. Dengan tiada bermaksud mengubah isi sepatah katapun dari cerita, maka apabila atau sebarang tentu disana terdapat kesalahan dalam penerjemahan kedalam bahasa indonesia ini, dengan itu saya menyampaikan rasa mohon maaf yang sebesarnya. Agar kiranya bila ada kekurangan, pembaca harap memaklumi sehingga tidak akan mengurangi makna asli dari kisah sebenar dalam versi bahasa inggris. pintu koreksi terbuka luas. semoga tulisan ini bermanfaat dimana akan memberikan pengetahuan, pembelajaran, dan motivasi.

The Date Tree

Source : 1100+ ISLAMIC STORIES
Author : Anacdotes of Ahlul Bayt (a.s)
Website: http://anecdotesofahlulbayt.blogspot.in/

The Date Tree (Pohon Kurma)

Fatima binte Asad says “when the last moments of Abdul Muttalib approached, he asked his sons, “which of you would undertake the guardianship of Muhammad?” They said “Muhammad is himself intelligent, and he should be given in the guardianship of one he prefers.

Fatima binti Asad mengatakan “ketika saat-saat terakhir dari Abdul Muttalib sudah dekat, dia menanyakan anak-anaknya, “siapakah diantara kamu yang akan memberi penjagaan Muhammad?” Mereka berkata “Muhammad adalah seorang yang cerdas dan dia harus diberikan penjagaan dari salah satu yang menurut dia lebih baik.

Abdul Muttalib said “O Muhammad, your grandfather is about to pass away, which of your uncles would you prefer to take care of you?” the Holy Prophet (S) glanced at all the uncles and then moved to His Eminence, Abu Talib. His Eminence, Abdul Muttalib said “Abu Talib, I am aware of your honesty and trustworthiness you should be for Muhammad like I am. So Abu Talib brought the Holy Prophet (S) home.

Abdul Muttalib mengatakan “O Muhammad, kakekmu sebentar lagi akan meninggal, yang manakah dari pamanmu yang menurutmu lebih baik dalam menjagamu?” Baginda Nabi (S) melihat sekilas kepada semua paman dan kemudian bergerak menuju keutamaan nya, Abu Talib. Keutamaannya, Abdul Muttalib berkata “Abu Talib, saya tahu kejujuran dan sifat yang dapat dipercaya darimu, kamu harus melakukan seperti yang saya lakukan untuk Muhammad. Sehingga Abu Talib membawa Baginda Nabi (S) pulang kerumah.

Fatima binte Asad says that she looked after him and he addressed her as mother. We had some date trees in our courtyard and it was the first season of fruits. There were forty boys of the same age of the Prophet and they used to pick up the dates that had fallen from the trees. And they used to snatch dates from one another and fought among themselves. But I never saw the Messenger of Allah (S) taking away dates from any boy. I used to pick some dates for the Prophet and sometimes my slave girl used to so that.

Fatima binti Asad mengatakan bahwa dia melihatnya dan Abu Talib memperkenalkannya sebagai ibu. Kami memiliki beberapa pohon kurma di halaman kami dan itu adalah musim  pertama dari buah-buahan. Disana ada empat puluh anak laki-laki seumuran Nabi Muhammad (S) dan mereka memungut kurma-kurma yang telah jatuh dari pohon-pohon. Dan mereka merebut kurma-kurma dari satu lainnya lalu berkelahi diantara mereka. Tapi aku tidak pernah melihat Nabi Allah (S) mengambil kurma-kurma dari anak manapun.  Aku  memetik beberapa kurma untuk Nabi dan terkadang pembantu perempuanku memetikkan juga.

One day, by chance, both of us forgot to pick the dates and the Prophet was asleep.  The boys arrived and took away all the dates. I lied down and hid my face in shame. When the Prophet awoke, he went to orchard and did not find a single date fruit and he returned from there. My slave girl said sorry that she had forgotten to pick the dates. The Prophet again went to the orchard and said to the tree: I am hungry.

Suatu hari, dengan tanpa disangka, kami berdua lupa untuk memetik buah kurma dan Nabi (S) sedang tidur. Anak laki-laki tiba dan mengambil semua buah kurma. Aku menundukkan kepalaku dan merasa bersalah. Ketika Nabi (S) bangun, dia pergi ke kebun buah-buahan dan tidak menemukan satupun buah kurma lalu dia kembali dari sana. Pembantuku memohon maaf bahwa dia telah lupa untuk memetik buah kurma. Nabi (S) pergi lagi ke kebun buah-buahan dan berkata kepada pohon tersebut: saya lapar.

I saw the tree bow down as if placing its head at the feet of the Prophet and he took as many dates from it as he wanted. The tree was overjoyed at this honor. Lady Fatima binte Asad says that she was astonished at this. His Eminence, Abu Talib arrived and I ran to open the door and narrated to him all that I had witnessed. Abu Talib said: don’t be surprised at these miraculous acts, because he will be a prophet and a son will be born to you in your senior age who will be like him and who will be his successor and vizier. Twenty years after that, Amirul Momineen (a.s.) was born.

Aku melihat pohon tersebut menunduk kebawah seakan-akan meletakkan kepalanya ke kaki Nabi (S) dan Nabi (S) mengambil buah kurma sebanyak yang dia inginkan. Pohon tersebut sangat gembira dengan penghormatan ini. Fatima binti Asad mengatakan bahwa dia heran dengan hal ini. Keutamaannya, Abu Talib tiba dan aku berlari untuk membuka pintu lalu menceritakan padanya semua yang telah aku saksikan. Abu Talib mengatakan: jangan terkejut dengan perbuatan-perbuatan yang menakjubkan ini, karena dia akan menjadi seorang nabi dan seorang anak laki-laki akan lahir darimu dalam umurmu yang tua, yang akan menjadi seperti dia dan yang akan menjadi wakil penerusnya. 20 tahun setelah itu, Amirul Mukminin (a.s.) lahir.

Reference: Hayat Al-Qulub Vol. 2

Catatan Tambahan : Bismillahirrohmaanirrohiim. Alan Nabi Wa Aali Sholawat. Terima kasih dengan adanya e-book 1100+ islamic stories. e-book ini adalah cerita-cerita dalam bahasa inggris, disana terdapat 1174 cerita islam. Dengan tiada bermaksud mengubah isi sepatah katapun dari cerita, maka apabila atau sebarang tentu disana terdapat kesalahan dalam penerjemahan kedalam bahasa indonesia ini, dengan itu saya menyampaikan rasa mohon maaf yang sebesarnya. Agar kiranya bila ada kekurangan, pembaca harap memaklumi sehingga tidak akan mengurangi makna asli dari kisah sebenar dalam versi bahasa inggris. pintu koreksi terbuka luas. semoga tulisan ini bermanfaat dimana akan memberikan pengetahuan, pembelajaran, dan motivasi.

Minggu, 21 Juni 2015

Salman Accepts Islam

Source : 1100+ ISLAMIC STORIES
Author : Anacdotes of Ahlul Bayt (a.s)
Website: http://anecdotesofahlulbayt.blogspot.in/

Salman Accepts Islam (Salman Menerima Islam)

Imam Muhammad Al-Baqir (as) says that some companions visited the grave of the prophet (S) one day and busy conversing with each other. Amir’ul-Mu’mineen ‘Ali (as) asked Salman Farsi, “O Salman! How did you accept the Faith of Islam?” Salman replied, “O Amir’ul-Mu’mineen! Since it is obligatory on me to reply to your queries, I am narrating to you the circumstances under which I accepted the Faith. I am a native of the city of Shiraz and my profession was farming. My parents used to love me very much.

Imam Muhammad Al-Baqir (as) mengatakan bahwa suatu hari beberapa rekan mengunjungi makam Baginda Nabi (S) dan berbincang satu sama lain. Amirul Mukminin Ali (as) bertanya kepada Salman Farsi, “O Salman! Bagaimana kamu menerima keyakinan agama islam?” Salman menjawab, “O Amirul Mukminin! Karena itu wajib bagiku untuk menjawab pertanyaan-pertanyaanmu, saya akan menceritakan padamu mengenai keadaan dimana saya masuk islam. Saya adalah penduduk asli dari kota Shiraz dan pekerjaanku adalah petani. Orangtuaku dulu begitu mencintaiku.

One day when I visited a hermitage along with them I heard a sound as if someone was saying there is no god but Allah, ‘Isa (as) is the Spirit of Allah and Muhammad (S) s the messenger of Allah (la ilaha il Allah ‘Isa Rooh  ul Allah Muhammad Rasool Allah). These words had such profound effect on me that the love of the prophet (S) got embedded in my entire existence. I instantly abandoned my ancestral belief of worshipping the sun. Hearing this my father got very angry on me in a deep well. I was held there for a very long time during which I used to pray to Allah for my deliverance.

Suatu hari ketika aku mengunjungi sebuah pertapaan bersama dengan orang tua, aku mendengar sebuah suara seperti seseorang sedang mengatakan bahwa tiada tuhan selain Allah, Nabi Isa (as) adalah roh Allah dan Muhammad adalah utusan Allah (la ilaha il Allah ‘Isa Rooh  ul Allah Muhammad Rasool Allah). Kata-kata ini memiliki pengaruh yang amat besar bagiku bahwa cinta Muhammad (S) telah melekat dalam kehidupanku sepenuhnya. Aku langsung meninggalkan kepercayaan nenek moyangku untuk memuja matahari. Mendengar hal ini, ayahku sangat marah padaku dan memasukkanku kedalam sumur yang dalam. Aku dikurung disana untuk waktu yang sangat lama, selama itu aku gunakan dengan berdoa kepada Allah untuk kebebasanku.

One day an old person dressed in a white robe arrived and releasing me from the well took me to a hermit. I expressed to the hermit about my faith. He was very kind to me but one day he told me that he would expire on the following morning I asked him, ‘then what should I do and where should I go to?’ The hermit mentioned to me the name of another hermit and his location. He asked me to give his reference when I met the other hermit. I therefore went there and spent quite a while with the hermit till he too expired.

Suatu hari seorang lelaki tua berpakaian jubah putih tiba dan membebaskanku dari sumur lalu membawaku pada seorang pertapa. Aku mengungkapkan kepada pertapa tentang keyakinanku. Dia sangat baik padaku tapi suatu hari dia memberi tahuku bahwa dia akan meninggal pada pagi berikutnya. Aku bertanya padanya, “lalu apa yang harus aku lakukan dan kemana aku harus pergi?” Pertapa menyebutkan nama dari pertapa lain dan tempatnya. Dia memintaku untuk menyampaikan rekomendasinya ketika aku bertemu dengan pertapa lainnya. Oleh karena itu aku pergi kesana dan sungguh-sungguh menghabiskan waktu sementara dengan pertapa itu hingga dia juga meninggal.

After the hermit’s death I countinued to live with the other inmates of the hermitage. Those people were in the habit of taking wines with the food and insisted on my partaking of it.
When I refused to comply they got angry on me and sold me as a slave to a Jew. This Jew also inflicted lot of hardships on me. In the end he sold me to a lady by the name of Salimia. The lady had an orchard and I was assigned to water the trees. The lady was very satisfied and happy with my work.

Setelah kepergian pertapa, aku melanjutkan untuk tinggal dengan orang-orang hukuman dari pertapaan. Orang-orang itu gemar minum anggur dengan makanan dan mendesak diriku untuk ikut serta. Ketika aku menolak untuk mengikuti, mereka marah padaku dan menjualku sebagai seorang budak pada seorang yahudi. Seorang yahudi ini juga memberikan banyak penderitaan padaku. Hingga akhirnya dia menjualku pada seorang wanita bernama Salimia. Wanita itu memiliki sebuah kebun buah-buahan dan saya ditugaskan untuk menyiram pohon-pohon. Wanita itu sangat puas dan senang dengan kerjaku.

One day a group of persons entered the garden. They were having a cloud hovering over their heads. In the group there was the Prophet (S), Amir’ul Mu’mineen ‘Ali (as), Hamza, Zaid bin Haritha, Aqeel, Abu Dharr and Miqdad. I thought that the cloud following a person is the sign of the Prophet (S). But all of them couldn’t possibly be prophets. Definitely one of them must be the Prophet (S). I was wondering about this when the Prophet (S) called me up and pushing aside his robe showed to me the seal of the prophet-hood on his back. I instantly fell on his feet but he raised me up with great affection.

Suatu hari sekelompok orang memasuki kebun. Mereka memiliki sebuah awan yang dekat diatas kepala mereka. Dalam kelompok itu, ada Nabi Muhammad (S), Amirul Mukminin, Hamza, Zaid bin Haritha, Aqeel, Abu Dharr dan Miqdad. Aku berfikir bahwa awan yang mengikuti seseorang adalah tanda dia adalah Baginda Nabi (S). tapi semua dari mereka tidak mungkin adalah baginda Nabi. Yang pasti salah satu dari mereka adalah baginda Nabi (S). aku tercengang tentang ini, ketika baginda Nabi (S) memanggilku dan mendorong kesamping jubahnya menunjukkan padaku tanda dari penutup kepala baginda Nabi dibalik punggungnya. Aku langsung jatuh ke kakinya tapi dia mengangkatku dengan kasih sayang yang menyenangkan.

Now the Prophet (S) told to Salimia that he wished to buy me from her. She asked for four hundred date palms in exchange for me and said that out of these two hundred should have yellow dates and the other two hundred red dates. The Prophet (S) accepted this deal and to gather four hundred seeds of dates.

Lalu Baginda Nabi (S) memberitahu Salimia bahwa dia ingin membeliku darinya. Dia meminta empat ratus pohon kurma sebagai penukaran untukku dan berkata bahwa dua ratus pohon harus memiliki buah kurma kuning dan dua ratus lainnya berbuah warna merah. Baginda Nabi (S) menerima perjanjian untuk mengumpulkan empat ratus bibit-bibit pohon kurma.

When Amir’ul-Mu’mineen ‘Ali (as) completed the task, the Prophet (S) started sowing and Amir’ul-Mu’mineen ‘Ali (as) went after him watering the planted seeds. As the Prophet (S) sowed the next seeds, a full-grown plant emerged from the first laden with fruits. Now, the four hundred date palms were ready, two hundred bearing yellow and the other two hundred bearing the red fruits.

Ketika Amirul Mukminin Ali (as) menyelesaikan tugas, Baginda Nabi (S) mulai menaburkan benih dan Amirul Mukminin pergi setelah dia menyirami benih yang ditanam. Sementara Baginda Nabi (S) menaburkan benih-benih selanjutnya, tanaman tumbuh besar muncul dari pertama beserta buah-buahannya. Jadi, empat ratus pohon kurma sudah siap, dua ratus berbuah kuning dan dua ratus lainnya berbuah merah.

When Salimia saw that her wish had been fulfilled she came up with another condition that she wanted all the palms to bear yellow fruits. Therefore, with Allah’s wish Gabriel came and with the touch of his wings, he turned all the palms to bear yellow dates. Now Salimia had perforce to part with Salman. Then the Prophet (S) released Salman and said, “O Rozba! From this day we give you the name of Salman.”

Ketika Salimia melihat bahwa keinginannya sudah tercukupi, dia datang dengan syarat lain bahwasanya dia ingin semua pohon kurma tersebut berbuah kuning. Oleh karena itu, dengan izin Allah, Jibril datang dan dengan sentuhan dari sayap-sayapnya, dia mengganti seluruh pohon agar berbuah kurma kuning. Selanjutnya, Salimia harus terpaksa berpisah dengan Salman. Baginda Nabi (S) membebaskan Salman dan berkata, “O Selamat! Sejak hari ini kami memberimu nama Salman.”

Reference: Ain-Al Hayat, The Essence of Life

Catatan Tambahan : Bismillahirrohmaanirrohiim. Alan Nabi Wa Aali Sholawat. Terima kasih dengan adanya e-book 1100+ islamic stories. e-book ini adalah cerita-cerita dalam bahasa inggris, disana terdapat 1174 cerita islam. Dengan tiada bermaksud mengubah isi sepatah katapun dari cerita, maka apabila atau sebarang tentu disana terdapat kesalahan dalam penerjemahan kedalam bahasa indonesia ini, dengan itu saya menyampaikan rasa mohon maaf yang sebesarnya. Agar kiranya bila ada kekurangan, pembaca harap memaklumi sehingga tidak akan mengurangi makna asli dari kisah sebenar dalam versi bahasa inggris. pintu koreksi terbuka luas. semoga tulisan ini bermanfaat dimana akan memberikan pengetahuan, pembelajaran, dan motivasi.

Persiapan Daftar Sidang

Assalamualaikum

"Tak ada yang sia-sia dalam setiap langkah perjuangan"

Salam ramadhan dan selamat berpuasa..
Shoba'ulkhoir, langit ahad yang cukup cerah, di ufuk sana mentari semarak mulai menyinar. Apa kabar semua? Sudah makan sahur? Hee pastinya ya bagi yang hendak menjalankan ibadah syiam hari ini.
After two weeks I didn't write some of stories in here ya. Actually one week before I have planning also about writing in this ramadhan, I will write islamic stories, tentang kisah-kisah islami. ada banyak, more than 1100 kisah. bermula dari download 1100+ islamic stories, sangat bagus aplikasi story ini. Well, kisahnya bercerita dalam bahasa inggris, nah jadi ingin re-write di blog dalam versi bahasa inggris beserta bahasa indonesia juga. In shaa Allah, tomorrow, it will start!

Back to the topic, Sungguh melegakan.. Alhamdulillah bersyukur.. kemaren sudah acc bab IV&V+abstract. Pasalnya sejak selesai penulisan finish skripsi dua minggu kemaren, aku langsung kejar target supaya lekas kelar, beberapa persiapan lainnya mulai diselesai-in juga, banyak juga ya. terutama syarat-syarat untuk mengikuti sidang skripsi. one by one and they are done.

  • DKN (daftar kumpulan nilai)
  • Lembar pengesahan skripsi
  • Blanko pendaftaran ujian skripsi
  • Biodata untuk ijazah dengan materai 6000
  • Biodata alumni
  • Pasfoto ijazah
  • Bebas pustaka dari Perpustakaan Univ.
  • Bebas pustaka dari FKIP
  • Data dikti
  • Checklist keuangan
  • Beberapa surat pernyataan (berfoto menggunakan jilbab, bebas administrasi, dll
Tidak hanya beberapa list diatas, kita mesti persiapkan dengan lengkap KHS, KRS, Piagam, Ijazah SMA, Kartu bimbingan skripsi, Kwitansi pembayaran, etc.
Sudah 90 % siap persyaratannya, hanya satu lagi yang belum kelar, itu memang dari akunya yang terlambat daftar, yaitu bebas pustaka dari perpustakaan univ. tapi tetap optimis, in shaa Allah, pada hari terakhir pendaftaran nanti minta surat keterangan sementara dulu dikarenakan surat aslinya di perkirakan satu minggu keluarnya, sedangkan terakhir pendaftaran empat hari lagi. dan Alhamdulillah pegawai disana begitu baik sehingga mengerti dan memberi solusi agar tetap bisa mengikuti sidang skripsi di gelombang ketiga.
Semoga saja ya..

Perjuangan yang tak terlukiskan dan tak terkiaskan kata-kata saja, terlebih di bulan puasa. kesana-kemari mengurus segala, Alhamdulillah Allah selalu memberikan penjagaan dan pelindungan.
Terima kasih, ada begitu banyak yang ingin kutulis nama disini, ah seperti ingin menulis kata pengantar saja ya. oke, nanti akan ditulis di entry lain judul saja. 

Vergawati nak jadi calon Wisudawati
Semangat dan berkah untuk ibadah hari ini ya. See you soon in other entry!

Wassalamualaikum

Selasa, 02 Juni 2015

Bab IV-V+Abstract

السلام علييكم

Apa kabar semua? Baik? Sehat? In shaa Allah, semoga kita selalu dalam limpahan nikmat dan karunia dari Allah swt. Aamiin.

Sebenarnya sedikit berluang waktu untuk type little story, actually sometimes I think I have so many words which I really want to tell in here but when I stand in front of layar ini, rasa confused juga, apa hal yang nak ku tulis ini? Heii.. Iyelah tuh, lazy nak tulis mungkin.. atau over much stories make me feel hard to choose option.. Iye ape? Entahlah.. jangan difikirkan tuh, go to typing sentences saja.. ^^

Well, big project yang sudah setia menunggu after mudik tuh adalah judul di entry ini, ya apalagi kalo bukan "Bab IV & Bab V + Abstract". Sebelum mudik ke my village, memang I have already did my penelitian di sekolah tapi saya belum sama sekali terjun ke dunia hitung menghitung atau lebih jelasnya bab IV. So thats why, aku really kejar target sampai akhir bulan ini untuk selesaikan Bab IV, Bab V dan sekaligus abstract.
Pada kenyataannya, plan tak sesuai dengan apa yang terjadi. setelah mudik itu ya biasa, rasa sedihnya rada berbekas dan alhasil kurang semangat, ditunda sehari lalu dua hari (jangan ditiru adik-adik ya..) efek pulang dari mudik itu memang seperti itu, jiwa semangat harus di tata lagi biar bisa berjuang bak pahlawan era 2000-an. Ditambah lagi, kali ini malah selera makan yang hilang entah kemana, beberapa hari itu tak nafsu nak isi asupan energi.. Lha gimana nak semangat kalo makan juga enggak? (really jangan ditiru ya adik-adik!!!) walaupun begitu aku sadar dengan sesadar-sadarnya kalau prihal itu tidaklah baik untuk kesehatan, (jangan sampai sakit ya bicik!) jadi aku usaha untuk mencukupi energi dengan minum jamu pagi hari, sore minum susu, dan malamnya minum vitamin. Ya memanglah tak seimbang gizinya tuh tapi setidaknya tak di buat down oleh selera makan yang sejenak pergi. Syukurlah dia kembali pada beberapa hari selanjutnya, ya selera makan dah datang lagi.

On wednesday 27 May 2015, aku start my struggle.. Awalnya aku berpendapat aku bisa menyelesaikan bab IV dalam waktu 2 days only, but it's just opinion. What happened? bukannya 2 hari tapi bab iv membutuhkan time yang lebih, 6 hari barulah bab iv dapat predikat ok. Apa hal itu memang wajar atau malah terlalu lama ya? HeHe.. maklum aku pandai nak targetkan sesuatu tuh dalam waktu yang cepat. tapi baik harus begitu jadi bikin lebih termotivasi dalam berjuang, nah kalo seandainya targetnya 3 minggu-an gitu, nah itu namanya gawat kan..
Perjuangan bab iv benar-benar menakjubkan, ya setelah bikin si chapter iv ini kelar bisa bilang begitu. tapi semasa 6 hari itu banyak hal yang mewarnainya.. sering dibuat heran, mengerutkan kening, mata pedih, apalagi ye.. banyak dah..

Ceritanya begini.. rabu itu aku sudah mulai mengetik tuh si chapter iv, kalo menulis kata-kata itu memanglah semudah bab I, bab II atau bab III. tapi kalo urusan hitung-hitung itu gak boleh di sepele-kan. jangan samakan dengan bab yang sebelumnya. meskipun pada bab III itu ada sesi hitung-hitung try out siswa, tapi berhadapan dangan pre-test dan post test malah bikin cerita tersendiri. mulai dari akunya yang gak tau itu SPS, HeHe gak tau lagipun gak wajib juga kan tahu itu, kabarnya sih SPS itu untuk hitung data secara gak manual kali ya, alright.. tidak mengapalah, aku pun lebih memilih jalur hitung manual yang pastinya sering salah hitung.. pakai kalkulator handphone nokia.. karena banyak juga nilai siswa yang pakai koma-koma, tentu namanya manual, sering banget kewalahan. tapi tetap bersyukur sajalah, lebih baik itu kan daripada harus menggunakan sempowa.. Haha dak mungkin juga kali bicik ye, bukannya anak SD lagi ^_^ (Just kidding..)
Bahkan di malam minggu, aku really serious nak hitung nilai dengan lebih anggun sedikitlah, jangan terlalu gelabakan.. keep calm! sampai aku tak sadar alarm handphone pada jam 3 dini haripun berbunyi, tak kusangka aku belum sleep hingga sedini hari itu, saat itu aku sudah hitung ulang hingga 6 kali tapi belum juga aku menyelesaikan bab IV, aku segera turn off notebook dan bersiap nak sleep saja, besoklah aku continue untuk ulang hitung (alarm berubah fungsi aka kebalik, bukannya bangun malah start tidur)
aku sungguh menyesal harus mengabaikan waktu istirahat optimal dimalam hari, karena sungguh tak baik bila begadang seperti itu (jangan di-copy adik-adik sekalian!) kan ada lagunya begadang jangan begadang! oke aku tak ingin ulangi lagi begadang seperti itu karena really it's bad for our health. Apa mau dikata, besoknya mata panda.. iya panda mah comel, ini lebih tepatnya mata bengkak ditambah pedih, efek tambahan pun ada, begadang berdampak pada sakit kepala dan rasa capek juga. Ye jerawatpun tak mau ketinggalan. Betapa teganya teganya teganya! Huhuu memang useless yang namanya begadang.
Kesimpulannya sekali lagi aku nak klarifikasikan #aku tak nak begadang macam tu lagi

Para pembaca.. saya really suggest bila nak hitung-hitung sebaiknya menggunakan ms.excel, lebih akurat dan nyaman. saya barulah terfikir idea untuk menghitung lewat ms.excel, kan tinggal dicopy paste nilai yang ada di ms.word tersebut, masukkan rumus, dalam hitungan kilat, nilai dah nampak. memang terbaik! ya saking terbaiknya, aku temukan idea itu di hari ke-6 nya. jadi 5 hari itu tersita dengan hitung manual yang betul-betul mengerikan ^^. itulah namanya experience.. Alhasil, aku menyelesaikan bab IV di hari ke-6 atau dengan jelas pada hari Senin, 1 Juni 2015 pukul 11.15 AM.. syukron Yaa Allah.. Alhamdulillahirrobbil'alamiin.. Allahhumma sholli 'ala Muhammad wa Aali Muhammad..


Selanjutnya aku enter chapter V dan sekaligus abstract. Alhamdulillah aku menyelesaikan dihari yang sama dengan bab IV tersebut. Sungguh bersyukur akhirnya bisa kasih predikat OK untuk bab IV dan V + abstract. PERJUANGAN YANG INDAH. Alhamdulillah... kini menjelang 2 minggu bulan suci ramadan aku wajar sedikit berlega hati, setidaknya aku takkan terlalu sesibuk biasanya.. Marhaban ya syaro syiam.. bahagia yang terlalu. sebenarnya inilah tujuan awal aku nak target segera selesaikan hingga abstract, sebagai tanda aku bergembira untuk bulan suci ramadhan 1436 H.

Rabu 3 June 2015 besok, aku akan mulai bimbingan bab IV, then Bab V and abstract. Semoga lancar dan segera ACC and there is sentence "You may join final exam". Target sidang skripsi atau kompre segera di pertengahan puasa nanti. In shaa Allah. semoga saja. Aamiin.

Sampai jumpa lain entry nanti ^^
Wassalam