Rabu, 23 April 2014

La Tahzan, Jangan Sedih. . .

Assalamualaikum :)

“Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita.” (QS.At-Taubah:40)

Perlahan namun pasti, saat ini kita telah, sedang dan akan melewati lembaran-lembaran takdir dalam hidup kita. Waktu yang bergulir merantai hari-hari selaras dengan bumi yang terus berputar dengan rotasinya.
Kehidupan adalah suatu misteri dan rahasia. Manusia memang memiliki kebatasan untuk mengetahui kecuali realita yang nampak saja. Tiada seorang yang bisa tahu secara pasti apa yang akan terjadi di hari esok kecuali Sang Maha Pencipta. Hanya Dia-lah yang mengetahui segalanya, segala yang ada di langit dan di bumi.

Roda kehidupan yang berputar pastinya berhiaskan suka dan duka, layaknya penciptaan hal yang berpasang-pasangan. Lukisan kehidupan memanglah berwarna sedih dan tawa. Jangan merasa heran bila kita tersenyum dalam manisnya kehidupan. Itu hal umum yang sudah sewajarnya dan seharusnya. Lalu, kisah yang paling mendasari adalah mampukah kita bertahan saat kepahitan hidup sedang menguji kita? Tentu saja jawabannya adalah selama hayat masih dikandung badan, sepahit apapun kehidupan, jalanilah dengan kesabaran. La Tahzan...

Seandainya, hari ini kita sedang susah. Janganlah pasang muka lelah dan masam pula. Sia-sialah untuk hias muka dengan cemberut. Sekali lagi, harus penuh kesyukuran, karena lihatlah kebawah, disana banyak mereka yang lebih bersusah dari apa yang kita hadapi. Bila kita sudah tersadar bahwa setiap manusia memiliki cobaan dan ujian dalam hidupnya, maka kita akan tersenyum tegar melalui setiap fase-fase tersebut. 
Allah swt. paling berkuasa atas hamba-hambanya. Allah Maha bijaksana dalam memberikan cobaan. Tiada dugaan yang tidak mampu diemban oleh setiap hamba-Nya. Tuhan mengetahui segalanya. Kita mampu atau tidak, bukanlah suatu perkara yang manusia putuskan sendiri. Karena sejatinya Tuhanlah yang paling mengetahui kemampuan setiap makhluk ciptaan-Nya. Dialah Sang Pengatur rencana terbaik di  muka bumi ini.

Dulu, kini, esok dan selamanya... Kita hanyalah milik Sang Khalik.
Suatu cobaan yang berikan-Nya untuk menguji keimananan dan ketaqwaan sang hamba. Hadapilah semua ujian dengan lapang dada. mereka hadir untuk menjadikan kita lebih kuat dan memahami arti hidup. mereka datang untuk mendidik kita agar lebih Mendekatkan diri kepada sang Maha Pengasih dan Penyayang.
Bila ada hal yang belum kita dapatkan, bersabarlah dan jangan berputus asa. Setiap kesulitan pasti akan ada kemudahan. Jadi sudah seharusnya kita tersenyum tabah dalam setiap kekecewaan, La Tahzan...

Janganlah bersedih dalam setiap ujian yang melanda, kita harus memahami makna darinya bahwa itu adalah sebuah tanda Allah menyayangi kita. Dia menginginkan hamba-hambanya untuk kuat melaluinya dan memetik hikmah yang dibawanya. Menangis dalam kesedihan bertubi-tubi, takkan menyelesaikan apapun dan takkan mampu membantu jiwa tegar melaluinya.

Ingatkan bahwa ujian yang datang memiliki pelajaran agar kita menjadi insan yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Seperti level kehidupan yang harus kita jejaki satu persatu.. Lalu yakinilah, tak ada satu alasanpun yang akan membuat kita bersedih. Karena kita tak pernah sendiri, Allah swt. senantiasa bersama kita. Dia tak pernah meninggalkan kita dalam keseorangan. Tak perlu mengeluh nestapa melaluinya. bangkitlah jiwa yang kuat! La Tahzan innallaha ma'ana.

Ujian yang mendera dalam kehidupan bukan tak memiliki maksud. Mungkin itulah teguran atas kelalaian yang selama ini telah kita perbuat. Merenungi bahwa kita memanglah makhluk yang penuh kekhilafan dan tak luput dari kesalahan, cabaan itulah musibah yang diberikan sebagai kifarah dosa-dosa yang telah lalu. Allah menyayangi kita melalui tegurannya yang lembut agar kita menjadi hamba yang sadar. Ikhlaslah menerima bersama pemohonan ampunan-Nya. Renungilah dan tekadlah untuk tidak mengulangi. Renungilah dan tekadlah untuk menjadi hamba yang lebih baik lagi.
Allah SWT berfirman :
"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah  disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar(dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS Asy Syuura : 30)

Ujian yang melanda juga sebagai dugaan untuk mengukur rasa cinta kita kepada-Nya, Seberapa besarkah rasa berserah diri, seberapa banyakkah kesyukuran kita dalam setiap keadaan yang diberikannya, sebera  kuatkah kadar keimanan kita.
Allah SWT berfirman :
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, 'Kami telah beriman,' sedang mereka tidak diuji lagi ?" (QS Al Ankabut : 2)

Bersabar adalah pilihan terbaik bagi umatnya. Karena Allah menyayangi hamba-hamba yang bersabar dalam cobaan. Janganlah berputus dari rahmat ALLAH. Ujian adalah tanda Allah peduli akan kita.
La tahzan innallahi ma'ana.
Hanya hamba Allah yang mampu berserah
Hanya hamba Allah yang mampu berpasrah
Karena segalanya bergantung pada-Nya
Hanya pada Dia, semua bermuara

Jadi, berusahalah untuk jangan bersedih lagi. kesulitan yang kita hadapi bukan semata-mata untuk ditangisi atau diratapi. Pandailah untuk bersyukur. Harus kita sadari bahwa kekecewaan, kesedihan, keputusasaan, kepiluan, kegalauan, kemurungan dan teman-temannya yang lain... bukanlah alasan untuk kita bersedih. bukan sama sekali. Percayalah, Tuhan selalu merencanakan yang terbaik untuk hamba-Nya. Hidup kita begitu berarti karena-Nya. La Tahzan... jangan sedih, semuanya pasti ada hikmah yang akan kita petik.

Wassalamualaikum :)

Tidak ada komentar: