AHLAN WA SAHLAN
SELAMAT DATANG DI
MUARA EMIL
Muara Emil adalah salah satu desa kecil. This
village is my motherland. Saya amatlah mencintai kampung tempat saya tumbuh dan
bermain ini. Karena setiap cerita masa kecil sampai besarpun tetap terukir dan
terekam indah di tanah kelahiranku yang tercinta ini.
Apa yang menjadikan keunikan desaku ini? Ya
tentu saja ada, walaupun jalan umum desa kami bukanlah jalan lintas sumatra,
justru itulah menjadikan desa kami bukanlah jalan raya yang benar-benar raya
dalam lalu lintas besar. HeHeHe. Maksudnya sih bukan gak ada kendaraan yang
melintas tapi karena memang muara Emil terletak bersebrangan dengan tanjung
agung yang jalan rayanya di lewati oleh kendaraan umum dan khusus setiap hari. Zaman
dulu aja, jalannya masih tanah. Tapi sekarang sudah di aspal. Gitu deh sedikit
ceritanya.
Heiii Muara Emil bukanlah desa yang terpelosok
lho #HeHeHe
Tau ciri khas ketika akan memasuki desa yang
best ini? Jerambah abang atau jembatan merah yang menghubungkan antara desaku
yang bersebrangan dengan tanjung agung. 2 Desa ini memang di batasi oleh sungai
enim. Jembatan besi ini adalah jembatan pengganti. Karena sebelumnya terdapat
jerambah gantung yang terletak disampingnya. Lebih kurang, Itu pada zaman saya
SD sampai SMP kelas 1. Wah semakin uniq and best ya Muara Emil :D
Sesuai dengan negara agraris, mayoritas
masyarakat desaku adalah petani karet. Karena itu banyak kebun karet akan tetapi
lokasinya tidak dekat dari pusat desa muara Emil.
I LOVE MUARA EMIL
“Walaupun banyak
negeri ku jalani, yang mahsyur permai dikata orang
Tetapi kampung dan
rumahku, disanalah ku rasa senang”
Seperti potongan bait-bait syair lagu nasional diatas,
bahwa tak ada orang yang tidak mencintai kampung halamannya sendiri. Kebanyakan
orang pasti mengingat dan tidak akan melupakan dusun kelahirannya walaupun dia
sedang atau sudah merantau di daerah orang lain. Ya kan?! #iya banget
Meski negeri orang mungkin amat indah dan
bergemelapan karena begitu modern. Namun, aku harus mengakui bahwa Dusunku
tetap bersinar dihatiku. Desa yang menuliskan setiap kenangan masa kecil dan
masa lalu ku. Saat dulu, dulu dan dulu.
Sekarang aku sedang menempuh pendidikan ku di
kota Palembang. Walaupun begitu, tidak membuat ku lupa diri bahwa aku orang
desa lah. Aku ingat saat pertama kali aku memulai rautauan di daerah orang,
HeHeHe.. Saat awal-awal kuliah dulu, Every day always cry :’( Huhuhhhh. Bukan
cengeng lho, Cuma aku tak kerasan melihat suasana yang jauh berbeda dengan
kehidupan kampung
HiHiHi.. tau kan waktu di desa itu, setiap pagi
semua orang memulai aktivitas kerja masing-masing, hal yang terutama itu
kekebun karet dll. Dan bila malam, pasti akan sepi.. ya maksudnya pasti berbeda
dari siang kan. Eeehh, kalo di kota, mana tau waktu.. siang atau malam,
menampakkan sama saja : (
#lho koq ini cerita lari ke bahasan mana
yee?!@%#$
Finally I must say “Muara Emil is the best
village on my heart”
Nah, kalo ini 2 angel yang baik hati
di Muara Emil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar