Minggu, 14 September 2014

Assalamualaikum, Cinta

 Terkadang, matahari sejenak menghilang dikala berpendarnya kehadiran bulan
Bukannya pergi, namun hanya sekejap tiada tunjukkan diri
Bila hari telah pagi, ia datang lagi dengan bawa perasaan lebih bersinar
Adakalanya juga, matahari bersembunyi dibalik awan mendung
sekilas memang tak nampak di antara rintik hujan...
Janganlah risau dan sedih, karena di balik redanya rinai hujan, sadari akan hadirnya pelangi
Matahari tiba lagi, terangi hari
Cerita senja, memaknai resah hati, ini hanya waktu yang tak lama
Bila rindu yang dirasa, biarkan cinta yang menyampaikannya

Menyambut senja sore ini, matahari masih tersenyum walau dihiasi langit yang berkabut asap, lirih angin menyapa dan mengganggu lamunan yang menyudutkan sekeping cerita yang memang detik ini beranda hati sedang dipenuhi dengan bait-bait dan syair, dalam berbilang lembaran rindu, ingin aku bisikan "Assalamualaikum cinta"
Warna jingga terlukis disana, bagaimana aku menjelaskan kisah dan cerita? sedangkan sepenggal logika mengusikku untuk lupakan asa yang mungkin sia-sia. Seandainya pilihanku lebih tegas, namun sungguh ini terbatas. Apa karena aku belum mengerti, namun sebenarnya bukan itu maksudku. 
Bila cerita ini tak terlalu luas bagai bentangan langit disana, namun tetap tak mudah bagiku menyelesaikannya.
Aku ingin katakan lagi, "Assalamualaikum cinta"
Mampukah pahami ungkapan hati? Sejauh ini membiarkan waktu untuk coba mengerti, namun sejujurnya rasa kecil ini terpatri di relung ini
Walau ku kata rindu, tak cukup senja mengerti, bisakah sampaikan untaian itu?
Sudah memang terpaut indah, namun apa daya jika tiada merasa
Aku sulit tuk katakan hal yang mungkin jelas tersurat...
Padahal tuturku tak sanggup tunjukkan apa yang tersirat
Langit senja ini
Aku ingin ungkapkan, "Assalamualaikum cinta"
Bisakah jawaban itu ada, jawaban yang mungkin menjadi penawar rasa yang terdalam
"Wa'alaikumsalam rindu"
 Bisakah sampai dimuara tujuan?

Tidak ada komentar: