Senin, 06 Oktober 2014

Selamat Idul Adha

Assalamualaikum :)

Selamat hari raya qurban
Semua apa kabar? saya nak luangkan while time to write a little story preciously. Sebelumnya, Nelly ingin ucapkan setulusnya selamat lebaran Idul Adha, minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin
Kemaren adalah hari raya Qurban. Alhamdulillah.. sungguh bersyukur karena aku dapatkan time yang istimewa ini bersama keluarga didusun, bersama sang Ibu. lebaran haji tahun ini di kampung tercinta. Tiada kata selain syukur yang tak terhingga kepada-Nya atas kebahagiaan ini.

Cerita berawal sejak seminggu terakhir ini, rasa galau dan galau, hati rasa sedih fikirkan bisa mudik atau tidak. saya rasa tak terlalu fokus, karena saya teringin nak lebaran bersama Umak. saya dah rindu nian kepada beliau. perasaan anak rantau memang begini, rasa sendu bila mudik lebaran diprediksi fifty-fifty.
Hari jumat itu, Dek Zahra dan Bundanya sudah mudik ke dusun, dan saya? masihlah tinggal di Palembang dulu, karena hari sabtu ada jadwal mengajar di sekolah PPL. Hm.. tak apa, yang namanya tanggung jawab, kerjakan dahulu itu wajib, setelah itu barulah menuntut hak yaitu pulang ke dusun. Begitulah fikirku...
Singkat cerita, sabtu pagi saya call kawan PPL saya, Juni namanya. Jurusan Bahasa Indonesia. saya rasa happy karena eh ternyata sekolah diliburkan pada sabtu ini, Aku baru tahu^^
Langsunglah saya semangat nak bersiap mudik, ya walau begitu tetaplah direncana awal yaitu naik bus juwita, bus yang paling tersohor di daerah saya dan sekitarnya. sejak dari dulu hingga kini. walau kebanyakan orang lebih suka menggunakan jasa travel, tapi for me, bus selalu better than it.
Alhamdulillah... Muara Emil, I'm coming :D

Sholat Idul Adha di laksanakan oleh penduduk desa muara Emil di lapangan sekolah dasar yang artinya amat dekat dengan lokasi rumah saya, sebenarnya tahun-tahun sebelumnya, Sholat Idul Fitri ataupun Idul Adha selalu di lapangan Toha, disamping sungai enim yang terletak di permulaan dusun, kampung 1. Tapi semenjak tahun ini, Sholat hari raya di lapangan sekolah, dan In Shaa Allah begitulah seterusnya.
Untuk tahun ini, di desa Muara Emil ada cukup banyak hewan kurban yang akan disembelih, yaitu 7 ekor sapi dan 9 ekor kambing. itulah sampaian dari Kepala Desa Muara Emil pada acara pidato sebelum sholat dimulai. Alhamdulillah...
Banyak jamaah yang mengusap bening airmata ketika khutbah tentang Pengorbanan dan tauladan Nabi Ibrahim yang mendapatkan perintah Tuhan untuk menyembelih putra nya sendiri, Nabi Ismail. khutbah yang disampaikan oleh Ustadz Zahri begitu menyentuh kalbu karena kejadian tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah yang menegaskan bahwa perintah pergorbanan Ismail itu hanya suatu ujian bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan taat mereka kepada Allah. Ternyata keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat berat itu. Nabi Ibrahim telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan pergorbanan puteranya. untuk berbakti melaksanakan perintah Allah sedangkan Nabi Ismail tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam memperagakan kebaktiannya kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan. lalu, pisaupun menjadi tumpul dan tak bisa menyembelih leher Nabi Ismail. Akhirnya, firman Allah "Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah Kami akan membalas orang-orang yang berbuat kebajikkan ."Kemudian sebagai tebusan ganti nyawa Ismail telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor kambing.
Begitulah inti khutbah ketika selesai sholat idul adha, Ustadz Azhari, S. Ag. Beliau adalah ustadz saya saat masa TK TPA dahulu. Beliau amat baik dan sabar dalam ajarkan semua santriwan-santriwati di TK TPA Al Falah Desa Muara Emil, letaknya beside Masjid Al-Falah. belajar di waktu kecil menjadikan ilmu yang tanamkan amal berkepanjangan, terima kasih Pak Ustadz, guru mengaji yang takkan pernah saya lupakan.

Untuk sistem pembagian desa Muara Emil sendiri sejak dahulu memang merata dan saya akan menyebutnya "kebersamaan". Gini maksudnya, setiap hari raya Qurban, setiap keluarga akan mendapatkan potongan daging kurban yang telah dibagi rata, untuk perdana tahun ini diambil dengan kupon dan kita datang ke tempat penyembilahan hewan kurban yang digelar di lapangan Toha, sebenarnya pada tahun-tahun sebelumnya, daging tersebut diantar oleh panitia ke rumah masing-masing. dan apapun sistemnya, bagi saya tak pernah mengurangi maknanya. Muara Emil adalah kampung yang damai :)

Lebaran idul Adha bisa dikatakan sepi disini, karena tidak banyak orang rantau yang pulkam seperti hari raya Idul Fitri. tapi bagaimanapun juga, aku bahagia karena bisa hadir bersama Umak, eh ada adek zahra juga lho :) #sayangnya, 4 ponaanku yang lain tak bisa mudik

Kami meluangkan time untuk berziarah ke makam Bapak yang tenang di bawah tanaman teduh ini... sebenarnya 12 oktober ini adalah tepat hari wafat Bapak, sudah 12 tahun Bapak kembali ke sisi-Nya. Ya, waktu telah berjalan lama, namun semua kenangan dan masa dulu takkan pernah berlalu dalam ingatan kami. cinta dan doa kami untukmu. kami juga berziarah pada nenek dan kakek kami, serta seorang kakak yang telah dan selalu mengasuhku dikala kecil dulu, Kak Hendriawan, Kakak keduaku yang tercinta, kak Hen wafat ketika saya berumur 3 tahun an.

kami berziarah
sayang umakku
Zahra said "Kakek, adek zahra balik dulu ya"
Senin, 09.00 am -Sampai jumpa lagi, dusunku-
Kami harus back to city again. ke palembang lagi. sejujurnya aku masih nak lebih lama pulang kampung, tapi karena memang libur belumlah start, jadi saya mesti selesaikan dahulu tugas-tugas perkuliahan ini. memanglah time di dusun itu selalu saja kurang, jangankan pulang cuma sehari-dua hari yang terasa kurang, malahan bila libur sebulan dua bulanpun saya masih rasa kurang. itulah kisah anak rantau, aku bilang begitu karena memang disinilah tanah kelahiranku, aku mencintai desaku, aku bisa dekat dengan Umakku.
tapi aku mesti dewasa sedikitlah, lebih menyadarkan hatiku, biar ini harus berkorban waktu dan kebersamaan, itulah namanya perjuangan, pengabdian ini akan aku usahakan nak raih cita-cita kita mak, agar menjadi ungkapan cintaku untuk Umak. Semoga aku menjadi anak yang bisa umak banggakan dan aku bisa berbakti setulusnya untukmu, Mak. Sungguh bersyukur karena Tuhan selalu mencurahkan rahmat dan nikmat-Nya dalam setiap detik kehidupan ini. Alhamdulillah, semoga kami bisa menjadi insan yang lebih baik lagi dan pandai bersyukur... Umak, aku sangat mencintaimu, sayang selalu. #Saya nak wisuda segera #saya nak jaga umak #saya nak dekat umak selalu
Saat-saat perjuangan ini, mestilah semangat, jangan banyak mengeluh apalagi sedih macam yang kemaren-kemaren. Oke, Semua ini demi cita-cita dan kebahagiaan Umak dan Saya

As usual, bila balik dari mudik itu selalu bawa beras, maklumlah beras dusun itu memang rasa alam dusunku. aku tak pernah malu ataupun ragu-ragu, biarpun berat tapi tak apa. kali ini, ke palembang togetger with Adek Riki dan Hendra yang kebetulan akan back to palembang also. jadi, kami take a bus yang sama di tanjung. makasih Adek Riki sudah bantukan bawa beras itu :)

Beras dusunku, anyway yang dikandang itu adalah kucing, punyanya Hendra.
Wassalam :)

Tidak ada komentar: