Kamis, 16 Juni 2016

Mission of 'Cabut Gigi'

Assalamualaikum...

Hi everyone.. annyeong, what's going on? Huuiiie diligent mode on ya bicik, at this time I'm so excited to write everything *sebut saja lagi aktif buat curhat
You can see what's things I wanna tell. Yes, it's about an experience go to a dentist *jangan-jangan cerita ini serem ya^^  Let's start! To the point aja, actually cabut gigi bisa terlaksana sekitar 3 minggu yang lalu, padahal ya misi besar ini sudah direncanakan jauh hari, more than 3 months ago. Yeah, I decide 'cabut gigi' although before I always berkilah untuk don't agree. How can I be ready? Why? Because *bla bla bla maksudnya ceritanya panjang..

Jadi gini lho, awal bulan maret lalu bicik merasakan sakit gigi, Huhuu.. You know lah seberat apa derita dari sakit gigi. Bukan hal yang dibisa digambarkan dengan warna putih, pink, hijau, biru atau lainnya, tapi sakitnya memang gak bisa diungkap dengan kata-kata *sakit gigi malas ngomong Well, pasalnya toothache ini bikin muka kita murung dan bete' a long day. I agree with the song says 'lebih baik sakit hati daripada aku sakit gigi', walau dua-duanya hal yang berat untuk dihadapi, setidaknya sakit hati ngarahnya ke galau, tergantung kita mau kapan move-on nya. Tapi kalo sakit gigi "amat zuzah move on" suka-suka gigi itulah nak kapan sembuhnya. In fact, jika ada pilihan, the realnya bicik tak mau keduanya, inginnya selalu hati dan gigi kita baik-baik saja *iyelah

Image source : Google
Namanya juga sakit gigi yah, sakitnya bukan gurauan candaan apalagi gombalan!  Bagi yang pernah rasa-in toothache, pasti support  sama pernyataanku, kan?! by the way, koq bisa tuh gigi sakit? I really remember 2 days before I was toothache, bicik makan satu permen. Bermula dari situlah 'geraham bawah' ini kambuh, tak bisa diajak kompromi seiya sekata *nyeri kale. Then, hal ceria berubah, rasanya suasana disekitar kita jadi tak nice, tak sweet, tak cute dan tak awesome.

I realize it's real my mistake. Seharusnya bicik memang hindari makan gula-gula, cause however bicik kan punya gigi berlubang *makanya jaga gigi tuh *aku takkan berminat lagi dengan si permen HiHii.. Mestilah seorang bicik ini di masa kecil suka makan permen dan lazy nak sikat gigi ke? Hmm.. kayaknya aku tak bisa menyangkal karena itu sepertinya benar namun tetap sih usaha melakukan pembelaan *Heiiii.. masih kecik tuh belum tau pentingnya selalu sikat gigi *Kenapa pula my sister tak ingatkan adiknya yang comel ini agar tak makan permen terus ajarin pula supaya rajin sikat gigi Hahaa.. 

Berbagai cara telah dilakukan *Wuiiiw sugoi Ibarat lagu "Segalanya telah kuberikan, tapi gigi tak pernah ada pengertian" HuHu.. First, minum obat sakit gigi yang dibeli diwarung terdekat, yaa sembuh sih tapi cuma beberapa jam, setelahnya kembali ke laptop maksudnya sakit lagi gerahamnya. Second, cara tradisional yaitu air kandis ditambah garam, tak lupa membaca doa sakit gigi.. sembuh iya syukurlah.. tapi ketika selesai makan, kambuh lagi.. seterusnya begitu.. more than two weeks juga aku rasa bosan dan jenuh sama si sakit gigi. Sehingga bicik bertekad dan bilang jika sembuh nanti, gigi ini harus dicabut *biar tuh geraham tau rasa dah

Berawal dari pengalaman orang lain ,eh maksudnya my nieces. Ayuk eka dan mbak wulan, mereka berdua go to a dentist, they told me that cabut gigi itu tak sakit sama sekali. it just need a short time, kata mereka prosesnya cepat dan tak ada rasa apa-apa. Sugestiku tentang dokter gigi mulai menemui titik terang, perlahan aku open mind-set agar kasih tau ke jiwa untuk jadi 'brave'. Ah masa' kalah sama ponaan sendiri. They're not afraid at all so bicik should do too. Yes, I do!

Misi yang tak rahasia ini mempunyai tiga target yang kedengarannya semangat pake banget buat berkunjung ke dr.gigi *ketika sakit gigi *tentunya bukan direalisasikan dalam satu hari ya
~Pertama, aku ingin cabut gigi geraham berlubang yang ngeselin nih
~Kedua, cabut gigi berlubang *lagi? yang nggak ngeselin sih cause tinggal akarnya saja dan tak pernah sakit, cuma pengen dicabut ajah
~ketiga, bersihin karang gigi supaya gigi bicik comel dan putih bersinar
Eh pas sakit giginya sembuh ternyata target-target diatas hanyalah sekedar omdo *omong doang, aku mulai mengulur waktu dan bergumam 'tak usahlah ah cabut gigi, kan dah tak sakit lagi' Tapi umak bilang tetap harus cabut, biar tak kambuh lagi nantinya. Finally, bicik nurut aja dah.

Langsung aja ke inti cerita *biar cepet tepat pada tanggal 18 april *kebetulan tidak ada jadwal disekolah Jadi bergegaslah ke tanjung enim, sekitar satu jam-an menuju kesana. Pergi ke dokter gigi, siapa takut!!! gitu deh kalimat yang bergema saat ada dirumah. Tapi tiba depan klinik dr.gigi, deg-deg'an dan cemas, itu artinya sih aku rada tak berani. What should I do? Tapi beneran gak ada pilihan lain selain tetap lanjut, bakalan kena marah oleh umak tersayang kalo cancel kayak begini. Ya udah, sok tegar aja deh. yakin bisa, aku bisa! What happen next? Huwwwwaaa.. dr.giginya sedang go to palembang. Itu kayaknya *rezeki buat bicik berlega hati walau sedikit kecewa karena kesannya si dr.gigi mendukung rasa takutku.. Alhasil, hari itu dicancel oleh situasi dan kondisi. ^^*maybe next time! *bukan cancel tapi pending 
Yuki-Kun kirim WA  lho ke bicik
katanya bicik harus ingat rajin sikat gigi ya?
*Teman dekat, pacar eh mantan kali ya^^ Hahaaaa
Lanjutkan misi yang tertunda. alright, misi sebelumnya gagal. How about next? Ya pada 26 Mei lalu, berjalan sukses but make me feel trauma. Jadi macam beginilah rasa cabut gigi tuh? Tak naaaaaak lagiiiiiiii, cukup sekali.. aku tak sukeeee.. Nak tau kisahnya? Let's see! asal muasal berikut kronologis 'cabut gigi', seperti biasa I go there with mom, when we arrived in that clinic, I'm so worried, skip beat my heart huwaaaa.. 'afraid' ini tak bisa hilang begitu saja. Tak nyaman rasa cause masih menunggu, kami sudah tiba satu jam sebelum buka. karena dr.gigi nya ada dan hendak ke pasar dulu, prediksiku tuh emang tidak salah lagi kalo hari itu bakalan terwujud deh misi besar ini, sehingga I said to mom "Mom, may I cancel this? because i'm so nervous" Tentu saja umak tak setuju dan said about my niece yang still child sudah berani, masak bicik kalah. HiHiii.. gituuh.. iya juga, sudahlah.. face it! berjuang! Syalalalalaalaa.. Jeng jeng jeng.. it's ekstrim, guys! you know how long time proses cabut gigiku? Lamaaaa bener, beneran gak sebentar.. lebih dari setengah jam *keinget cerita my nieces yang bilang prosesnya gak nyampe 5 menit Koq beda sama yang aku alamin.. Can you imagine dalam waktu yang lama itu, alat-alat dokter gigi itu, hihiii.. so afraid nak ingatnya. Sebenarnya bukan karena ada rasa sakit, no! kan sudah suntik bius digusi kita, jadi benar tak ada rasa apa-apa. tapiii.. dan tapiii... alangkah menyeramkan waktu puluhan menit saat dr.gigi mengalami kesulitan mencabut gerahamku, alatnya ini itu, sedikit banyaknya terlihat sadis.. Seriously, I guess before cuma five minutes aja, realitynya 'not at all' it's not easy.. however, syukur cabut gigi dah selesai.. dikasih obat yang diminum tiga kali sehari

After go out dari klinik dan berjalan keluar lorong, with my face yang rada agak menyesal, tertatih galau *susah ngomong kukatakan pada umak "I don't wanna go to there anymore, I don't wanna cabut gigi anymore" Umak said 'yes' cause umakpun rasa tak tega lihat proses cabut gigi yang memakan waktu cukup lama itu. dr.gigi menyatakan jika gigi gerahamku tersebut memiliki kelainan dari akarnya makanya susah untuk dicabut. Sampe-sampe dr.giginya yang memang tak muda lagi mengaku pundaknya jadi sakit. Tuh kan, dr.giginya sampe lelah apalagi bicik yang emang deg-degan, I think it really terrify me! In my home, I was little sad and gloomy face, umak jadi geregetan mendengar dan melihat keluhanku dan my mom tell bahwa tak ada yang perlu disesali, memangnya nak dibalikkan lagi gerahamnya apa? Akupun dengan style hopeful berkata yes mom, please tolong balikin lagi geraham nih, tak jadi saja cabutnya *hihiii gubrak by the way cabut gigi ngasih efek lho, pipi kananku bengkak, gusi luka dan berdarah, agak pedih pula jadinya kan susah banget makan, cuma minum doang yang nyaman dan hampa menyelubungi ketika ada perubahan yaitu hal aneh di mulut kita, kayak ada yang kurang dan hilang *lhaa.. emang geraham dah takde lagi bicik
Ok, alright! *jawaban untuk gambar sebelumnya^^
arigatou gozaimasu dah care sama bicik *Hahaaa
My first target is success!
Almost 3 weeks after this mission is done, I feel so happy. Pasalnya, target pertama selesai dan hasilnya good *eh katanya nyesel dulu tuh Iya-iya awal mula tuh gitu, biasa cuma 'baper', but seiring waktu, ketika sudah membaiknya gusiku yang luka disebabkan cabut gigi, ketika dah kembali normal *cuma geraham tiada lagi.. I smile terus dan begitu berlega hati, hehe.. bye-bye sakit gigi! sayonara cenat-cenut gigi berlubang! Sesungguhnya in my opinion, keputusan cabut gigi berlubang itu bukanlah hal salah justru itu pilihan tepat karena bagaimanapun juga gigi berlubang memiliki dampak buruk jika kita cuek-in aje tapi selanjutnya tetap saja buat bicik target kedua from this mission kayaknya gak perlu dilaksanakan, I wanna say 'katakan tidak' pada cabut gigi, karena tak ingin trauma dua kali. Honestly I'm still fear nak go to a dentist again, but third target yaitu plan nak bersihkan karang gigi masih memiliki persentase 50 %. Tentu saja bukan dalam waktu dekat nih, tunggulah bila persentasenya naik. Somedaylah.. hilangkan dulu rasa takut dan yakin-in dulu 'apa benar bersihin karang gigi gak ngeri' lagi-lagi, ada experience dari my niece mbak Lan dan my brother kak Ijal yang sudah bersih-in karang gigi, tak sakit koq *kata mereka *let's see later

Begitulah kisah dari misi perjuangan 'cabut gigi', I'm confused nak suggest 'do it or no'.. at least I still menyarankan jika memungkinkan dan demi kebaikan, lebih baik gigi berlubang itu dicabut karena kan tingkat ketakutan dan keberanian serta trauma masing orang berbeda-beda. Lagipula, struktur gigi setiap orangpun kadang tak sama, contohnya keponakanku bilang cabut gigi itu tak menakutkan. So, tidak bisa diambil kesimpulan mutlak. Tergantung sikap, keinginan dan keputusan tiap orang deh *ye iyelah This is just my experience. Huwaaa setelah mengalami 'seram'nya cabut gigi, aku tak nak lagi makan permen. I advice adek zahra supaya menghindari permen dan ajarin dia supaya tak malas sikat gigi, setelah ku bagi kisah cabut gigiku pada si adek dan dia lihat langsung 'hilangnya gerahamku' ini, dia terkejut dan termotivasi deh. bicik hopes dia lebih semangat untuk jaga kesehatan gigi *memang dia rajin sikat gigi dari dulu Ingat-ingat ting.. Seperti judul sebuah lagu *Jaga selalu gigimu

Wassalammualaikum...

Tidak ada komentar: