Sabtu, 11 Juni 2016

Treasured Thing, Dad

Sometimes the tears can talk better
the heart show by them
sometimes the precious moment came
although it's only and just a dream
but it always be my hope, along time, it's my waiting
to see you.. to tell stories..
I do miss you, Dad..

Assalamualaikum..
Ohayou, ogenki desu ka? Hope everything is well. Yeah, it's maybe more than six months, I never type to keep story in this blog. Actually many things which I should tell as long as a half year. Gomen ne. But at last time, I was not in the mood to tell because hal-hal lainnya juga. Today, in this good time, the early quite morning, I'm back here. Because I'm so happy in my heart, really glad. Tak terbanding betapa berharganya. Sometimes dreams begitu easy terlupakan so that's I'm afraid if I forget it, but I will do to safe it in memory and here also. This is my first entry in 2016. 


Just now, I had a dream preciously. I'm speechless. it has been a long and long time. Belasan tahun telah berlalu, sekarang di malam puasa ke enam ini, pertemuan yang selalu kutunggu, yang selalu ingin ku rasa.. finally, it happened. Sungguh, I was waiting this moment since before, before, years by years ago.

"A dream, meet you"
Aku datang ke suatu rumah, aku tak bisa menggambarkan bagaimana rumah tersebut, akan tetapi aku menyadari bahwa sepertinya aku memang tidak tinggal dirumah itu, sehingga saat itu aku dalam hal menemui seseorang. Aku berdiri sejenak tak lama dimana menanti diruang tamu, lalu akupun melihat, akupun berjumpa. Beliau tampak kurus. Seketika linangan airmataku mengalir tumpah, segera ku jabat tangan beliau dan ku salam. Lalu ku peluk dengan uraian tangisan, sungguh semua perasaan rindu kasih tak terbendung lagi. sungguh kami menangis sejadi-jadinya, rasanya sudah amat sangat begitu lama kami tak pernah bersua selama ini. Seakan-akan luapan bahagia tak bisa dilukiskan lagi, hanya airmata rindu yang tercurah, walau beliau tampak heran dengan diriku yang bukan anak kecil lagi. Beliau tak terlalu mengenali diriku. Benar, ini adalah pertemuan dari belasan tahun. Kami duduk disalah satu kursi, banyak hal yang aku ceritakan padanya, tentang segala hal yang terjadi ketika beliau jauh dan tak ada disisi kami, dalam mimpi itu aku tak tau apa aku menyadari beliau telah kembali pada Sang Khalik atau beliau hanya tinggal berbeda rumah dengan ku. Namun yang pasti aku sadar aku begitu rindu dan rindu melebihi segalanya.
Dalam curahan ceritaku padanya,  sayangnya aku sungguh lupa lebih dari sebagian kata-kata yang aku ungkapkan. Mungkin saja aku berkisah tentang cucu-cucunya. Namun di akhir cerita mimpi itu, masih jelas sekali sedikit kata-kata yang kami ucapkan. aku mengatakan bahwa aku telah bekerja di sekolah. beliau berkata bahwa beliau tak menyangka dan ternyata sudah amat begitu lama. tampak raut kecewa karena beliau baru menyadari dan mengetahui anak bungsunya telah tumbuh dewasa, terlihat jelas beliau mengira bahwa diriku masih di masa sekolah. Akupun bergumam padanya dan menyatakan bahwa aku hanya bercanda, aku masih SMA. Gurauan itu agar beliau sedikit merasa bahwa perkiraannya benar walau itu tak benar. Beliaupun tersenyum mendengar candaanku dan berkata tak apa karena sungguh itu hal tak terduga. Beliaupun menyebutkan bahwa aku seangkatan sama anak . . . (aku lupa nama yang disebutkan, mungkin nama dari kawan Bapak).. Bait-bait cerita yang ada bertaburan bersama rasa bahagia dan airmata rindu.

However, it's treasured thing
Akupun terbangun membuka mataku tepat pada pukul 2.45 WIB dini hari itu. terjaga dari mimpi dengan airmata mengalir di kelopak mataku, sekian lama rasa bahagia rindu yang terelai mengisi ruang hati dan ingatanku, aku tetap menangis bahagia. Aku membagi cerita mimpiku kepada ibu, indah betapa indah mimpi di bulan ramadhan ini. Mimpi berjumpa sosok yang telah lama kurindu. Mimpi melihat dan berbincang dengan orang terkasih yang tiada lagi disisi kita.
Perasaanku penuh akan rasa yang tak biasa, mungkin luka atau sedih yang pernah singgah seketika tak ada artinya, lenyap tanpa bertempat. Even though it's just a dream, but it's treasured thing in my memory which is I really love you. As long as 14 years, rindu ini telah terobati. Aku tak lupa bahwa 4 juni kemaren tepatnya one week ago adalah hari kelahiran bapak.

Remind my duty
I realize if I'm careless about my duty. As a daughter, it's my duty to always pray and pray more for my beloved father. In this pure month, I'm very happy because meet him in my dream. I know there is a meaning of it, I know well. kewajibanku pada beliau yang masih begitu kurang. Terima kasih bapak. maafkanlah anakmu, sungguh maafkanlah anakmu... I always miss you, dad. Saranghaeyo abeoji..

Kehilangan orang terkasih sungguhlah berat
Namun alangkah buruk bila berpaling dari suratan
Sedang kehidupan hanyalah titipan
Kami selalu merindukan setiap kenangan
Biarkan doa menjadi ikatan
Hingga nanti sampai nanti, bapak akan selalu bersemayam dihati
selamanya ada hidup dihati kami

with sincere love,
Anak bungsu tersayang dan termanis ^^

Wassalamualaikum

Tidak ada komentar: