Jumat, 02 Januari 2015

Title, I find you!

Assalamualaikum...

"Sang Maha Cinta selalu memiliki rencana terbaik dan terindah, Percayalah..."

Apa kabar everyone? Harap selalu baik, sehat dan sejahtera. Aku rasa sudah lama tak type in here. dah setahun tak menulis ceritera, Heee *iyeke setahun? Bukan bukan, tepatnya kini dah berganti tahun, bukan 14 lagi, tapi dah berubah 2015, sebab itulah seolah dah setahun yang lalu, padahal baru 3 minggu kemaren tak menyusun kata-kata di halaman ini... setelah kesibukan ngurusin judul pada tanggal belasan di bulan december tuh, I decide to go to my village, mudik akhir tahun pada 20 december with my niece dedek zahra. nantilah aku nak tulis ceritera yang memang berkisah tentang journey mudik dan happiness di dusun tercinta. Harini I still write about scriptsweet tuh, *eeh maksudnya judul skripsi

Directly saja, pada 12 December tuh I went to kaprodi bahasa inggris, untuk mengusulkan judul yang ku persiapkan sebanyak 6 titles, at that time I really hoped akan ada 3 judul yang lulus seleksi diantaranya, dan Alhamdulillah syukur... Mom Evi (kaprodi kami) menyetujui dan aku hanya perlu lanjut ke next step yaitu membawa referensi.

Behind-The-Scene 12 December 2014. At 02.30 PM. Bersiap menuju kampus dengan berkendara roda dua. sepanjang jalan aku terus berdoa, dengan harapan sepenuhnya agar urusan ini berjalan dengan sukses, selama waktu dari kertapati-plaju, aku terus deg-deg'an, rasa cemas dan rasa tegar terus berkecamuk memenuhi perasaanku kala itu, aku terbayang wajah yang selalu dan amat ku rindu, aku teringat beliau yang setiap hari selalu mendoakanku, dengan hati yang merintih seakan ingin menangis, aku berkata dalam hati, mencurahkan kepada Sang Pengawas hati yang akan mendengar lantunan terdalam, "Yaa Allah..."
Tiba di kampus dan berjumpa dengan kawanku, miss twin dimana kami memang berjanji akan menemui kaprodi pada waktu siang menjelang sore itu, sebenarnya ada juga miss septya yang belum tiba because masih on the street. saat akan menaiki takah pertakah tangga, aku terus berdoa, "dengan kuasa-Mu, semoga saja..." dan akupun tak lupa untuk mengingat dan bersholawat untuk kekasih Allah dan keluarganya yang suci. aku menenangkan diriku (maklum sering gagal, jadi harus siapkan rasa percaya diri terlebih dahulu)... akupun memasuki ke dalam ruang kaprodi yang ada di lantai dua tersebut "jangan takut, Nelly"

Alhamdulillah syukron, Allah memberi kelancaran pada sore itu, sehingga ada 3 judul yang memang diterima.
Aku tak mampu menahan air mataku, aku terharu dengan syukur yang tak bisa dibendung lagi, aku tersenyum untuk umak yang selalu menanti ''disetujuinya judul oleh kaprodi''. namun awalnya aku tak ingin terlalu menampakkannya, semua terangkai on my heart only, karena miss ikha, miss ikhy dan miss septya harus sedikit bersedih karena tak disetujui oleh kaprodi. aku terus memotivasi dan mensupport mereka. aku tak ingin tersudut karena hanya memikirkan diri sendiri, sebaliknya memang aku mengerti perasaan mereka karena akupun telah melalui peristiwa itu kan. saat hendak pulang di parkiran depan gedung prodi, mereka said "doa miss terkabul", nah pas mereka said gitu, mataku langsung berkaca-kaca dan tak bisa menahan airmata haru, lalu menceritakan tentang umak yang memang telah menunggu hal ini.

Kabar ini pun ku sampaikan kepada umak dengan rasa tasyabar, melalu line telephone, belum sempat memberitahu karena umak langsung menanyakan "maknow judul, lah diterimow". aku langsung tersenyum... "Alhamdulillah, terima kasih nian doanow mak". Umakpun bersyukur karena terkabulnya doa beliau yang selalu terurai siang dan malam...
aku akan melanjut ke tahap membawa referensi ke kaprodi agar bisa di tanda tangani. Seminggu kemudian, tepatnya pada hari jumat 19 Desember, aku pergi ke kampus lagi, berhendak untuk menemui Mom Evi lagi, tapi saat tiba disana, ternyata Sir Anca tell bahwa Mom lagi sakit jadi tidak hadir, aku terhening sesaat, aku berharap semoga Mom Evi lekas sehat kembali. dan aku should memutuskan bahwa akan menghadap pada 29 desember nanti saja, dikarenakan 20-28 Desember aku akan mudik ke kampung halaman.

 

Tibalah hari monday, 29 Desember 2014, aku yang memang kemarennya baru kembali ke palembang. paginya aku langsung ke kampus, planning of the day yaitu hendak membayar uang semesteran, nak keperpus, nak ke kaprodi pada siangnya,
karena ini sudah penghujung tahun, aku ingin segera menyelesaikan urusan yang sempat pending atau tertunda, planning sih planning, tapi apa daya, karena tak sarapan dengan baik, ya hanya sekadar satu gelas kopi dan langsung go *jangan ditiru macam ini *harus sarapan pagi dahulu, sehingga sejak antre di bank yang memang padat, aku yang memang punya sakit maag mulai tak berdaya karena asupan energi yang minim, aku yang berencana ingin ke perpus saat selesai mengambil kartu ujian semesteran, seketika berfikir untuk mengurungkannya saja karena benar lapar ya, akupun ingin pulang terlebih dahulu, lalu "siangnya ke kampus lagi" fikirku.
Ini yang dinamakan menzalimi diri sendiri, sudah tahu gak bisa kalo tak sarapan, eh saking nak ke kampus untuk segala urusan yang ada, jadi melalaikan hal seperti ini.. "Bicik Nelly, apa kamu masih ingat saat kamu sakit saat ujian semester 6 lalu, sampai-sampai harus di infus?" aku masih ingat dan tersadar, sepatutnya sesibuk apapun, aku harus memperhatikan kesehatan, "Bicik.. semakin kamu diterpa dunia skripsi, semakin kamu harus menjaga kesehatan"

In fact siangnya before ke kampuspun, aku sesak berurai airmata, nangis lagi #jangan ditiru ya adik-adik. cengeng nian ke? entahlah aku rasa sendu bila selesai mudik tuh, aku masih rindu umak aku, aku rindu semua keponaanku.. aku dah busy lagi, padahal teramat aku rindu nak sama-sama mereka, aku rasa penat karena sangat ku rindu lagi walau baru selesai mudik, begitulah reason aku nangis.
But after dah puas nangis tuh, aku berusaha kumpulkan kekuatanku, benarlah memang aku harus hadapi semua ini, namanya perjuangan tuh macam begini... aku harusnya dewasa sikitlah, jangan masih seperti kanak-kanak saja. bila memang aku cinta dan sayang umak dan semua keluarga, aku harus buktikan yaitu membuat mereka bangga, percayalah dibalik kepahitan akan ada kemanisan. semua ini tak akan sia-sia.
menangis itu seolah ungkapan hati yang tak bisa dicurahkan dengan sekedar kata saja, ya memanglah kadang, selepas menangis tuh bisa menegarkan jiwa. tapi juga memang kadang tuh semua harus dihadapi dengan bijaksana, tanpa nangis pun harus bisa kan, Nelly?! *mesti bisa *seharusnya kuat
*tapi mata nangis sendiri

Aku tiba di kampus, tepat pada pukul 1.50 PM. dimana kaprodi open on 2 PM. So, I was waiting first beside on the stair, deg-deg'an, keringet dingin macam nak sakit, memang keawalan aku datang karena saking ingin cepat-cepat bereskan urusan tahap awal ini. tapat jam dua pun aku tak bisa langsung menemui kaprodi karena Mom Evi belum ada di ruangan, aku terus menunggu hingga berkisar 2.35 PM dan Alhamdulillah, Mom Evi memberi tanda tangan di bawah tiga judul yang telah di restui tersebut. terima kasih Mom Evi. Thus, I berencana esok harinya ''aku mesti bersiap untuk menghadap pembimbing II, pembimbing I, dan ketua jurusan'' ternyata perjuangan mahasiswa tingkat akhir itu memang tak semudah membalikkan telapak tangan saja.

Perjalanan memang masih panjang dan jauh, namun ku harus selalu percaya, semua bisa dilewati, dan pada akhirnya.. kebahagian akan berada disini, setiap usaha dan doa ku serahkan kepada Sang Pencipta, Tuhan Maha Mengetahui segala yang terbaik, kini yakinkan diri, perjuangan dan pengorbanan ku persembahkan sebagai bukti cinta kepada Umak, Bapak, dan semua keluarga yang ku sayang. setiap airmata hanya sementara, syukur bahwa semua ini ikhlas ku lakukan sebagai jalan untuk menggapai rahmat-Nya, jujur ku laksanakan meraih cita-cita sebagai ladang ibadah pada-Nya, rela ku hadapi sebagai jalan untuk mendapatkan keridhoan-Nya.

Jumpa lagi di ceritera selanjutnya, da daaah...
Wassalam

Tidak ada komentar: