Jumat, 26 Agustus 2016

71 Tahun Negeriku

Assalamualaikum

...
Sang merah putih yang perwira, berkibarlah selama-lamanya

Apa kabar semua? Setelah satu bulan, saya baru sempat berluang untuk membagikan rangkaian kalimat di laman ini, alasannya mungkin karena penulis blog ini harus menyelesaikan beberapa kesibukan dan urusan yang ada sejak awal bulan ini. Tepat hari ini 26 Agustus, hari ulang tahun kakak pertama. Selamat hari lahir kak Ijal. Semoga sehat selalu, panjang umur dan berkah. Selalu dalam limpahan kebahagiaan dan perlindungan Allah swt. Aamiin.

Pasukan Yes, Yes, Semangat!
Baiklah, entri ini asli menggunakan bahasa indonesia, tanpa ada campur kata dari bahasa korea, bahasa jepang ataupun bahasa inggris. Supaya entri ini memang sesuai dengan judul. Nah, bisa ditebak apa isi dari kisah kali ini? Intinya, cerita dikesempatan kali ini murni bertema tentang hari ulang tahun negeri tercinta ini, Indonesia.
17 Agustus 1945, di kediaman Bapak Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 pada pukul 10.00 dengan pembacaan teks proklamasi Indonesia yang diketik Sayuti Melik. Setelah teks proklamasi dibacakan oleh Soekarno, dilanjutkan pidato singkat tanpa teks. Lalu dikibarkan bendera merah putih yang telah dijahit oleh ibu Fatmawati.
Seperti yang kita tahu, Agustus memang menjadi bulan yang bersejarah bagi bangsa ini, tepatnya pada tanggal 17. Perayaan ulang tahun tanah air yang ke-71 menjadi ajang bagi semua rakyat untuk bersorak tentang kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan kita terdahulu.
Tentu di masa kini, kita tidak dituntut membawa bambu runcing untuk berperang melawan penjajahan, akan tetapi tugas yang kita emban adalah mengisi dan memaknai arti kebebasan itu sendiri. Setiap orang mampu menjadikan kemerdekaan negeri ini lebih berharga, baik itu dari kata hatinya ataupun peranan yang ia berikan berupa usaha dan tenaga, semua bertujuan untuk kebaikan. Memberikan pengorbanan tulus dan ikhlas untuk kemajuan Indonesia.  

Picture before go to start!
Saya asli pribumi, kalau jiwa nasionalisme jangan diragukan lagi, sungguh aku sangat cinta tanah air ini, setiap upacara saat pengibaran bendera, seringnya airmataku berkaca-kaca, jatuh dipelupuk mata, entah perasaan apa namanya, tapi hatiku penuh dengan rasa haru. Dulu saja pandangan saya, menjaga tanah air itu begitu erat dengan sosok yang ada dibidang militer, aku pernah kefikiran dan berkeinginan menjadi sebagai prajurit saja, polisi atau tentarapun jadi. Namun saya tahu sekarang, berbakti dan menjaga negeri juga milik setiap profesi. Membangun untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia, tentunya aku sangat salut pada pasukan tentara yang memang menjaga keutuhan bangsa. Keren sekali *ayo bukan karena song joong ki ya


Imam dan kawan-kawan
Hanifah dan kawan-kawan
Puspa dan kawan-kawan ~ Amelia dan kawan-kawan
Allan dan kawan-kawan
Robbi dan kawan-kawan
Pasukan semangat!
Selanjutnya di ulang tahun ke-71 negeri ini, saya sungguh senang bisa ikut berpartisipasi dengan cukup baik, mengikuti upacara kemerdekaan dipagi hari dan sekaligus penurunan bendera disore hari, ikut serta dalam melatih murid yang gerak jalan, mendampingi acara karnaval, sekaligus pula kita ikut kegiatan lomba gerak jalan. Tidak terbayang, berperan bukan sebagai murid lagi, apakah waktu berlalu tanpa memberi tahu bahwa beberapa hal telah berganti? Mengenai gerak jalan, ketika SD sungguh disayangkan saya tidak bisa berkesempatan, masih jelas dalam ingatan saya, saat itu saya menjadi pemimpin barisan namun karena sakit tepatnya di hari H jadi tidak ikut gerak jalan. tapi syukurlah masa SMP dan masa SMA pernah ikut gerak jalan. Momen yang indah untuk dikenang. Jujur, saya suka melihat orang baris-berbaris, menurut saya kerapian, kekompakan dan keseragaman yang ada begitu menarik dan indah. Bukankah itu hal yang patut diacungi jempol? Bagus sekali! Jadi bisa dibilang, ikut gerak adalah hal yang menyenangkan. Begitu siap bersemangat. Kegiatan ini tidak hanya diikuti siswa, sejak tahun lalu telah diadakan gerak jalan umum, sehingga guru-gurupun ikut menyemarakkan gerak jalan di HUT kemerdekaan. Saya tidak menyiakan kesempatan ini sebagai bukti dari cinta tanah air, sebut saja bersemangat ikut andil dalam perayaan negeri.

Siap pandangan lurus kedepan
Menang kalah bukan masalah, semangatlah yang terhebat. Poin tambahan yang cukup membanggakan pasalnya kami mendapat juara pertama untuk gerak jalan tingkat umum, selanjutnya Juara pertama tingkat SMP putri, Juara kedua tingkat SMP putra, Juara pertama karnaval tingkat SMP.
...
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
...

Apa peran saya dalam kemajuan negeri? Apa yang saya berikan untuk kemakmuran tanah air? Malu menjawabnya, duh.. Pertanyaan itu harus menjadi pijakan sekaligus cerminan hati, walau saya bukanlah prajurit tentara, tapi saya warga sipil yang juga akan setia menjaga negara.
Dirgahayu Indonesia yang ke-71, di pertambahan usiamu semoga kejayaan dan kemakmuranpun dimiliki setiap rakyat tanah air dari sabang sampai merauke. Mengharapkan perubahan lebih baik untuk kemajuan dalam setiap segi, aspek atau bidang yang ada dinegeri. Jayalah Indonesia!

Senyum selalu. Cari saya yang mana? 
Ya, saya warga negara Indonesia yang dalam proses belajar dan belajar dalam pembuktian 'cinta negeri', yang terpenting niat selalu tersemat dihati. Kita akan menjaga negeri, mengisi kemerdekaan ini. Ayo kita yakin kita percaya karena kita akan mencoba dan berusaha. Mari kita sama-sama belajar, semoga negara kita merdeka dengan nyata. Ayo kerja nyata!

Ada yang bilang, sudah merdeka-kah hatimu itu? *gakmaujawab..kabur dah!
*sampai jumpa semua *kisah karnaval akan ada di entri lainnya

Wassalamualaikum

Tidak ada komentar: