Jumat, 23 Oktober 2015

Lembar Pasca Wisuda Part 2

Assalamualaikum
Menyambung kisah dari part 1

Saat masa "belum berjaya", maksudnya sebelum wisuda, fikiran dirasa seperti jatuhnya hujan yang saling berderu bersama deram guruh-guruh, seperti kisah ngejar pembimbing, revisi, nungguin tulisan acc, stay depan laptop bagai siang malam tak kenal rimbanya lagi. Memang gak gampang lah.. Ayuk pernah bilang, itu gak seberapa dibandingkan tantangan setelah lulus sarjana. Iya, terbukti.. biarpun tak ingin terlalu terbebani tapi seolah dan seakan 'dunia kerja' menghantui sampai terkadang terbawa mimpi. Fresh graduated itulah titlenya.
Well, awal dulu tak tau rasa apa, terbebani mungkin ya mungkin juga tidak, apalagi saat ditanya, "kerja dimana?" atau "mau kemana?" Bila Ibu bertanya seperti itu, ada hal yang menyusup kalbu, pembuktian bahwa seorang yang sarjana mesti kerja setelah wisuda. Kebingungan itu datang menjelma. Setelah ternyata dinamika kehidupan seperti kejutan yang tak pernah diduga. Mungkin awalnya kita punya persepsi, tapi ketika memasuki dunia baru, dunia sebenarnya. Perasaan mulai bertanya-tanya. Siapkah? Bisakah? kapankah?

Lain lagi ketika berbait kalimat menyerang bertubi di pola fikir diri sendiri. Memanglah diri ini amat kecil, begitulah jawaban untuk semua kesadaran yang hadir. Seberapa manfaatkah selama ini? Seberapa arti diri ini? Jika melihat yang bisa dijangkau, ada banyak orang yang sudah melanglang buana kebanyak tempat, entah itu kota di pulau mana, atau bahkan negara di jauh sana, merambah ke berbagai belahan bumi di dunia, menempuh pendidikan, mencari ilmu, pengetahuan, wawasan dan pengalaman, atau mencari kerja. aku berkata "ah kalau sekarang mah paling jauh ya kota ampera ini saja." "ah gapapa, fokus saja sama apa yang ada dalam diri kita." "aku mah bahagia disini ajah, didesa kelahiranku"


Belum dapat kerja setelah 2 bulan wisuda, Rasanya deg-deg an, walau dikata sabar menunggu, iya menunggu tahun ajaran baru. Niat dan harapan mah beneran kepengen ngerasain mandiri.. Sabar dulu.. 

Alhamdulillah.. pasti ada jalannya.. sekarang mah banyakkan doa dan syukur juga sabar. Disini, didusun.. bersama umak, selamanya. Citaku nak berusaha jadi anak yang berbakti, harapanku bisa dapat kerja disekitaran daerah sendiri. Takde nak jauh dari beliau lagi. Semoga saja segera ada "jawaban" dari pertanyaan-pertanyaan yang ada kini.. mengutamakan mana dari sekian yang lebih baik.. semoga saja.. semoga saja..

Semua tentang mimpi dan citaku dan sang Ibu.. bahagia sederhana denganmu Mak.. dirumah kita.. bahagiaku yang tak terbandingi, bersamamu Mak.. restumu buat si bungsu agar mampu berjaya, Mak..

Semoga si penulis segera dapat kerja :) 
Wassalam

Tidak ada komentar: