Jumat, 10 Juli 2015

Status S.Pd.

Assalamualaikum

Cerita berlanjut dari bagian pertama, ah.. memang benar-benar si tukang curhat! berhubung entry ini gak nulis behind the scene secara total, karena mayoritas cerita yang tertulis adalah makna terdalam dari yudisium aja, biar curhatnya agak serius.. nian-nian

Saudara-saudari, ketika baru yudisium itu bikin status kita kayak lagu melly goeslaw yang pernah nge-hits dulu, gantung!
Anyway, yudisium juga merubah status lho, ya artinya status mahasiswiku dihapuskan dan berubah menjadi status sarjana, sarjana yang 'fresh' banget, malah ke-banget-an fresh karena kan ijazah saja belum dapet, maklum wisuda akan dilaksanakan sekitar enam minggu mendatang.
Status gantung ada ditangan, iyelah.. kuliah udah enggak lagi dan kerja masih samar-samar. Bangga? Hm.. Fifty fifty lah, dibilang bangga, iya tapi dalam artian bukan sombong, lebih tepat maksudnya karena telah menyelesaikan perkuliahan, tidak sekedar itu bro dan sis (bro and siseh kayak jualan diinstagram ye) dibilang galau sih juga iya, karena mikirin setelah status sarjana digenggaman, tapi aktivitas biasa-biasa saja walau bebas dari mikirin skripsi dan tentang kuliah, mikirin lowongan kerja juga belum. jadi sekarang memang lagi nikmat-in status gantung...

Pandanganmu tentang kuliah? Ah sudahlah ya, jangan nge-bahas masa lalu dulu deh kali ini. Pandanganmu tentang kerja? Nah ini baru yang namanya masa depan. Orang kata dunia kerja itu adalah dunia sebenarnya. Entahlah, maksud kalimat itu rada-rada personifikasi, terus mengandung makna nakutin juga. Memangnya ya, sebelum dunia kerja itu dunia apa? dunia bukan sebenarnya gitu?! adalagi, ungkapan "welcome to the real life" itu paling sering banget kita dengar buat yang baru lulus sarjana. ''dunia nyata'' tertuju padamu? Lha.. jadi setelah lulus sarjana itu diibaratkan baru saja melewati dunia semu apa !@#$#%$^

Maaf, bagaimanapun juga itu semua hanyalah penafsiran harfiah yang pake banget! ^^

Yudisium adalah akhir? tidak, sama sekali tidak. Justru itu adalah awal baru yang membawa tanggung jawab untukku demi berperanan bagi nusa dan bangsa, dimana kita dituntut agar mampu layaknya seorang desainer, yang mana akan lahir inovasi dan karya-karya baru yang akan memajukan negeri, menciptakan kreativitas dan ide baru nan cemerlang yang diharapkan bisa mengarahkan bangsa tercinta ini menjadi lebih baik, yang pasti ada perubahan baru yang lebih baik di dalam masyarakat. Jadi gelar sarjana itu adalah tentang amanah dan tanggung jawab? Iya, betul sekali saudara-saudari..

Berat kan?
Tidak salah lagi. yang namanya amanah dan tanggung jawab itu gak mudah lho. mesti sungguh-sungguh! ya harus sungguh-sungguh! di tengah era globalisasi dan arus dunia yang penuh fatamorgana ini, mampukah kita menjadi orang yang setia pada amanah dan tanggung jawab yang kita pegang? Sarjana di dunia ini banyak, banyak banget malahan. tiap tahun ada berjuta-juta mahasiswa-i menyandang status sarjananya, tapi status sarjana dengan jiwa setia itu gak semua orang punya. Well, bagi yang ragu akan kesetiaan jiwa masing-masing, itu bukan alasan untuk menyerah, walau bisa dibilang langka tapi tenang dan tenang, bagaimanapun juga, hal tersebut bisa dibentuk dengan niat dan usaha. Semoga saja kita bisa ya. di-niat-in dan di-usaha-in. Niat utama kita Lillahi ta'ala dan usaha kita halal lagi berkah. In shaa Allah.

 #image source on google

Yudisium itu memang indah, artinya kita benar-benar sudah lulus dan status sarjana yang disematkan memang membayar segala perjuangan dan pengorbanan yang telah kita jalani, tapi sesungguhnya itu seolah beban yang tak bisa dipandang sebelah mata saja. Walau cabaran dan ujian dihadapan, tetap teguh dan meyakinkan diri sendiri bahwa status sarjana ini akan dipertanggungjawabkan dengan profesionalisme kerja yang tinggi dan berusaha sepenuhnya agar menjadi ladang ibadah penuh keikhlasan, pandangan seperti itu adalah hal yang baik kan?!

Tibalah acara resmi dimulai, lalu datanglah waktu kami berbaris dan mendapatkan kalung itu, sembari nilai ipk diumumkan oleh masing-masing ketua jurusan. tau nggak pas denger 'dengan pujian' itu, ada sesuatu yang seolah menggetarkan hati, walau bukan tertuju untuk diri, tapi efeknya bikin haru dimata, rasanya mah itu memang mimpi aku! HeHe.. mungkin bukan hanya aku yang rasa seperti itu ya? sebagian orang juga rasa seperti itu..

Saat pelantikan oleh dekan FKIP, semua peserta yudisium menjawab dengan tegas dan lantang "bersedia". Lalu saat kami menyanyikan lagu nasional Indonesia Raya, bikin haru dan patriot dijiwa bangkit.

Acara selesai, dan kamipun berfoto-foto, kan buat moment terekam dalam kamera itu gak mungkin ketinggalan deh. gantian jadi fotografer sama Jimmy, thanks ya bro! maklumlah, di angkatan 2011 ini, hanya jimmy seorang sebagai perdana ikut yudisium. Ya pastilah, akhirnya dia ikut bergabung dengan kami. Hihi.. tak apelah Jim! sebenarnya bukan Jimmy saja sih, tapi ada Kak Wawan, tapi dia kakak tingkat.
Begitupun prodi lain, semua kamera mulai beraksi. ah it's ok! kan namanya moment, yudisium bukan hal biasa kan?!
Congratulation for 231 peserta yudisium gelombang ketiga..
Pernah dosen bilang, kalo S.Pd. itu buat kita semakin percaya diri. Hee.. is it right?

Wassalam

Tidak ada komentar: