Kamis, 20 Mei 2021

11 Minggu, Mengandungmu

5 Jumadilawal 1442 H ~ Minggu, 20 Desember 2020.. Aku telah bergelar seorang istri dari Naufal Mutawakkil Wahid. He is my little best friend. Cerita tentang pernikahan akan diceritakan di entri selanjutnya. Insya Allah..

Assalamualaikum..

Telah amat sangat lama tidak berjibaku di dunia tulis menulis ini, namun entah ada semilir angin apa yang membuatku meluangkan sedikit waktu untuk mengisahkan sepotong cerita.. 

Selasa, 23 Maret 2021 ~ Pukul 04.20 am. aku terbangun, pagi itu ngerasa ga enak badan, namun tetiba teringat rencana buat TP, aku bergegas melawan pusing kepala. Kecewapun datang, karena jujur kemarin-kemarin udah sangat berharap. aku membuang 2 TP tersebut. dan yah.. kepalaku jadi nambah pusing dan berhendak rebahan 10 menit saja lagi, abiy yang melihat gelagat sedihku, memberi semangat untuk menghiburku. 

singkatnya, abiy mengambil TP yang telah ku buang, untuk memeriksa, dan ya.. setitik harapan pun muncul, ternyata ada garis samar yang menemani garis merah terang itu, (jadi tadi aku hanya fokus ke garis terang).. walau belum yakin, tapi masih ada harapan kan :)

Di sekolah, selembar jadwal suntik vaksin yang akan dilaksanakan lusa telah di sahre di grup wa, aku sejenak memikirkan, jika benar positif, tentu tidak boleh di vaksin. jadi aku akan coba TP besok lagi. Siangnya, aku bertanya kepada sahabatku, Jang Geum yang mengatakan itu positif. Dihari itu, aku coba searching mengenai garis samar di TP. Keesokan paginya, jam 4 dini hari, dan benar.. Alhamdulillah.. sungguh bahagia memenuhi ruang hati kala itu, masih terasa betapa indahnya pagi itu, betapa besyukurnya dan lapang di dada. Calon bayi kami yang akan menjadi pelengkap dan penguat hidup kami. Cahaya hati umiy dan abiy. 

Assalamualaikum, nak.. calon bayi umiy dan abiy. Kita berjuang bersama ya nak! Tumbuhlah dan berkembang dengan baik.. We Love You so much, calon bayi comel..

Masih jelas diingatanku, bagaimana di satu bulan pertama aku sangat lahap makan nasi. perut tidak pernah merasa kenyang. (walau statusnya belum tau kalau sedang hamil ya). Karena hitung kehamilan dari HPHT. Namun, memasuki bulan kedua, tepatnya di minggu ke-6, hanya beberapa sendok saja yang bisa dimakan, walau bukan mual dan muntah seperti beberapa ibu hamil lainnya, padaku paling hanya tidak enak bau beberapa makanan tertentu dan tetap merasa mual yang dikategorikan ringan. Ya, walau makan nasi harus super dipaksakan, ya alhasil asupannya yang tidak maksimal. perut terasa lapar dan ga merasa kenyang, ga sejalan sama diri yang malas makan, akhirnya ya kadang karena kelewat lapar, makan juga ya. apalagi minum susu yang hanya bertahan di satu minggu saja, selanjutnya memilih berhenti karena tidak cocok di perut. Dan sejak hamil, aku suka nonton film sinchan. Ga tau kenapa. Lucuuu. Padahal itu tontonan zaman SD dulu. Abiy pesan dan bilang, nanti dedek baby jangan kayak sinchan ya :D. Minum air putih banyak-banyak sehari 3 liter an. Dan berbagai kejutan-kejutan perubahan. Hari yang baru, penuh tantangan, perjuangan dan sejatinya menakjubkan.

Terima kasih nak, telah hadir dalam rahim umiy, 11 minggu kita bersama..

8 Mei 2021 ~ Siang Sabtu, memasuki minggu ke-11 kehamilan, tepatnya di 10 minggu 5 hari, gejala keguguran menghantuiku. Flek. awalnya aku tetap berfikir positif, ya tentu cemas. Namun kutepis bayangan buruk, bahwa semoga dan semoga sang jabang bayi tersayang, akan baik-baik saja.

Kita sehat nak, kita kuat, ayo kita berjuang.

Namun, tentu saja.. kita, manusia, hanya bisa berdoa dan berserah kepada-Nya. apa yang menjadi ketetapan-Nya. maka akan berlaku dan takkan ada yang mampu menghindarinya. 

Banyak sekali rasa bersalah menghantuiku, ini adalah kehamilan pertamaku, setelah menikah jarak 2 bulan kemudian aku hamil. aku menyalahkan diriku sendiri karena tidak berhati-hati, karena kurang waspada, karena kurang peduli, karena kurang perhatian akan keadaan calon bayiku. aku kurang segala-galanya. aku tidak memeriksa keadaan janinku di usia 8 week. aku yang beraktivitas tanpa hati-hati. Aku masih memaksakan angkat ini angkat itu. Bawa itu bawa ini. Naik turun tangga. Padahal trimester pertama adalah masa yang harus benar-benar dijaga. aku telah bersalah. Aku sangat bersalah. aku yaa aku.. terus merasa bersalah dan meminta maaf. aku meminta maaf kepada suamiku. aku meminta maaf kepada calon bayiku. aku tak bisa menahan linang airmataku. Kehilangan mendalam menyelimuti relung hatiku. Menangis di tengah bisu malam.

Maafkan umiy, nak. Tolong maafkan umiy. Tolong bertahanlah. Beri umiy kesempatan memperbaiki semua. tolong jangan pergi. Tolong kita berjuang lagi nak. Maafkan umiy..

Fikiranku dipenuhi kesedihan dan terus berharap ini hanya mimpi buruk. Aku ingin bangun dan terjaga dari kepahitan ini tapi ternyata aku bukanlah sedang tertidur. Butuh waktu untuk ku menerima bahwa ini adalah nyata dan fakta. aku terus meminta maaf dan menangis di malam itu. rasanya, baru 7 minggu yang lalu kami begitu bahagia dengan hadirnya sang calon bayi, kami bahagia menjadi calon orangtua, calon papa dan calon mama. akan tetapi  di senin 10 Mei 2021 ini, aku hanya mampu meluapkan kepenatan dengan isak tangis, aku hanya bisa melepas sesak didada ini dengan rinai airmata. Aku ingin hari-hari berat ini segera berlalu.

9 Mei 2021 ~ 07.00 PM. USG di salah satu RS di tanjung enim, dokter menyatakan bahwa kondisi janin sudah tidak bagus lagi, dan harus segera di opname jika bisa diselamatkan dan janin bisa berdetak lagi, namun itu tidak bisa dijamin. karena jika tidak selamat, maka ya harus di lakukan kuret.

10 Mei 2021 ~ 07.00 PM. (setelah menunggu antrian hingga kurang lebih 5 jam) Cek lagi di RS lainnya di tanjung enim, dokter menyatakan bahwa kondisi janin tidak ada detak lagi, dan baiknya di kuret. akan tetapi jadwal cuti mulai besok telah diambil oleh dokter (cuti lebaran), jadi dijadwalkan kuretase pada selasa 18 Mei (Seminggu kedepan)

Waktu yang cukup lumayan untuk menunggu, (ya tentu was was).. doaku, semoga tetap baik-baik saja, aku bisa melewati ini, setidaknya lewatkan dahulu hari raya. Namun kekhawatiran tiba, sejak di sore hari lebaran pada 13 Mei. Rasa lelah dan gejala keguguranpun semakin menjadi, dan ya.. puncaknya keesokan harinya..

14 Mei 2021 ~ Pagi jumat itu aku mulai merasa nyeri perut dan janin mulai luluh, dan yang akhirnya rasa sakit tak tertahan lagi, aku mulai berkeringat dingin dan bahkan sulit mengatur nafasku. serasa nyeri yang memang ku searching, bahwa keguguran rasa sakitnya seperti kontraksi. Aku sudah tidak berdaya lagi, aku terus meminta tolong, tolong umak, abiy.. di jam itu, abiy segera bergegas menyiapkan koper dan semua benda yang akan digunakan untuk ke rumah sakit. Aku yang merintih kesakitan memeluk umak, abiy yang bercepat menyiapkan semuanya, menelpon kak andi untuk mengantar ke rumah sakit.

Sesampainya di RS tanjung enim, ya benar, dokter spog nya masih cuti dan tidak menerima konsul, bergegas hendak ke RS muara enim, namun ayuk evi memberi kabar bahwa dokter spognya masih cuti, begitupun RS lainnya, menerima pasien namun harus menunggu senin untuk di lakukan tindakan. Iya.. Ini adalah hari kedua lebaran. Tentu, dokterpun ingin di rumah berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga..

Syukurlah, di salah satu RS di tanjung enim yang ternyata dokter spog nya ada. setelah di USG, dokter menjadwalkan jam 5 sorenya, dilakukan tindakan kuretase.

Alhamdulillah.. terima kasih Yaa Allah.. terima kasih telah Engkau menolong kami untuk melewati ujian ini. Kini umiy tersadar dan mengikhlaskan semua yang terjadi. Sungguh lemah iman ini, amat rapuh.. sungguh tipis iman ini, Allah telah memberi setetes ujian, namun hamba telah merasa bagai di lautan duka. sungguh lemah diri ini, semua hanya titipan, dan sejatinya apa yang kita punyai? Dangkal sekali iman dan ilmu ini hingga kemarin2 telah merasa bahwa diri ini adalah perempuan yang malang. Padahal nikmat Allah tiada terkira dan tak terhitung. Sungguh kumohon ampun. Karena telah bersedih yang teramat sangat dan menyalahkan diri sendiri. Semua sudah ada garisannya. Kehamilan pertama ini belum rezeki kami. Ya... Ini bukanlah akhir dari segalanya. perjalanan masih panjang yang akan kami lewati dengan saling menguatkan satu sama lain. Ini akan menjadi pengalaman bagi kami. Sebuah pembelajaran. Semoga kami lulus dari ujian dengan baik agar bisa menjadi insan yang lebih kuat dan banyak belajar dan terus belajat lagi. InsyaAllah dan semoga Allah akan ganti dengan yang lebih baik. Sungguh, kini umiy telah mengikhlaskan yang telah terjadi. Calon bayi umiy dan abiy, sungguh umiy berterima kasih, umiy bersyukur Allah memberi kesempatan untuk bersamamu dalam waktu hampir 3 bulan, umiy diberi kesempatan untuk merasakan mengandung yang hari-harinya begitu menakjubkan. Semoga umiy lekas pulih dan sehat kembali. Semoga Allah segera memberi kepercayaan kepada kami lagi, hingga kami akan menjaganya lebih baik lagi. Semoga kami berjodoh di kehamilan selanjutnya untuk bertemu dengan bayi kami di dunia, merawat, menjaga dan mendidik buah hati kami dengan sebaik-baiknya, dengan penuh pertanggung jawaban. Di masa depan, kami akan menjadi orang tua yang akan berusaha mampu menjadikan anak-anak kami, amanah Tuhan, soleh dan soleha. anak anak kami nanti yang akan menjadi penyelamat umiy dan abiy di akhirat.

Kuatlah dan sabarlah...

Perdana Lebaran Day with you

Semoga kami selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah curahkan dalam hidup ini.

Terima kasih anakku, comelku. telah berjuang bersama umiy. umiy dan abiy sayaaaaaang dan cintaaaaaa setulusnya padamu, calon bayi comel kami. Umiy dan abiy takkan pernah melupakanmu nak dan hari-hari yang kita lewati adalah hari yang bahagia bagi umiy dan abiy. 11 minggu mengandungmu adalah hadiah yang indah dari Tuhan..

Kami percaya, kami mampu, tiada ujian yang melebihi batas kemampuan hamba-hamba Nya. Dan kami yakin, Allah selalu merencanakan yang terbaik untuk setiap hambaNya.

Terima kasih suamiku tercinta.. Terima kasih umak tersayang.. Terima kasih keluargaku yang telah membantu kami..

Wassalamualaikum

Tidak ada komentar: