Senin, 27 Februari 2017

Seharusnya

Assalamualaikum

I think I've a little time to share writing some stories, random or no, just maybe. Cause I guess there are a billion sentences I wanna tell here, really! Actually I keep many kinds titles to be highlight on the moment but in other side, I feel confused to decide which one the part of the tale I need to give writing as my way. The great reason is when I know some of my words can't be out cause it belongs to something in secret only. But I know in the time later and later, I'll be able to read although only myself could understand well. No matter!

The little mind came in the beginning of the february. More than three weeks ago. A little but really bother me, made me on the ground over and over. I dunno but I realized, dear. What's up? Why? Why? Why? I felt I was losing, losing of the real. What's that? It was thinking about ( . . . )


All things happened, so many things were happening, but the one I must realize when the answer stays in my side. This is a life, right? Sometimes I really need to admit which I'm just someone who easy to sigh, so easy. I'm weak, so weak. When I said I don't understand, it means actually I just don't wanna understand anything. Why? Why I'm not wise like this. I'm tired, maybe. Why I can't face a little wisely. I'm not child anymore, I should have responsibility to myself, I should be wise when I have problems. I should be calm, right?! Whatever, the most important is I decide "I want and need to be strong". Help!

This is my fault, I directly realize one big fault, when I forget the purpose of the real me. Apalah ini? Apa-apaan ini? Fikiran apa yang mengganggu ini? Ini tak baik, sungguh. Ayolah sadar, sadar! Kamu mah kenapa tak sabar? Apa tujuanmu? Dimana niatmu? Kemana langkahmu? Kenapa bisa lupa? Maka semuanya menjadi tak berdaya, tertatih dalam jalan tak tertata. Barangkali hampa. Seakan ingin mengubah arah jalan lain bila ada, tapi kaki tetap tak bisa tegas untuk mencoba, seolah hanya mampu berkata, karena dilema ketika menghadapi beberapa pilihan, tentu ragu jika memang itu tertanda tiada kewajiban. Takutnya aku hanya berkeluh disebabkan niat yang sedikit demi sedikit luluh. Entah seakan berada diantara ingin terus berdiri tapi hati berbisik ini bukan jati diri. It's sadder than sadness.

Seharusnya... 

Maka tak ada kata paling ampuh selain kata ikhlas secara penuh, perasaan menyusup beberapa waktu lalu kesini, yang salah satunya disebabkan merasuknya pilu di hati karena mungkin saja ketulusan yang tertimpakan hal-hal duniawi. Apa yang ingin dikejar atau apa yang harus dikejar? Bukankah semua yang ada, di langit dan bumi telah tersedia pasti. Jadi, apakah pantas aku melupakan yang semestinya dicari? Apa aku masih tak sadar diri? Bukankah sungguh dari apa yang ku hadapi ataupun kudapati, lebih baik aku hitung apa yang justru ku beri secara hakiki, mengumpulkan manfaat pasti untuk diri ataupun selain diri ini. Jika mimpi seakan menjauh terbang tinggi, lalu kenapa aku hanya berfokus untuk menangis lirih sepi? Mengapa jadikan ku terdiam sendiri dalam hati, tanpa arti?
Karena... bukankah aku bisa mencipta sayap putih agar aku mampu melayang disamping sebenar-benar tujuan? Iya kan?

Ah, aku memang pandai bila berkeluh. Ku akui aku jenuh, namun kuharap kusadari salahku secara menyeluruh. Aku adalah seorang yang amat rapuh. Aku menatap gambaran perjalanan yang perlu dikoreksi agar terarah, manusia ini bisa lemah, namun sadar ingin lurus dalam langkah, Disanapun mungkin ada banyak kisah, tetapi fatamorgana jangan sampai membuat  jiwa kalah. Terkadang perlu untuk ditegurkan, jangan terlalu serakah sehingga hati terasa tenang tanpa resah. 

Sudah sewajarya tak boleh lupa atas segala dan semua yang ada, sudah seperti seharusnya, ingatlah akan semua kesempatan yang tersedia, salah satunya ketika embun pagi menyapa. 
Di ujung jalan sana ada cahaya, kan! Syukur akan selalu dan selalu setia hadirkan bahagia tanpa jeda! Tak perlu tunggu bahagia supaya bersyukur, tapi syukurlah maka pasti dan tetaplah bahagia! Semangat, senyum, sabar dan syukur! This is a life! Semua akan baik-baik saja, kan?

Semoga selalu bisa, a grateful heart!

Wassalamualaikum

Tidak ada komentar: